Ada Aroma Korupsi Dana Covid-19 di Manggarai Timur, Warga Desak Polda NTT Turun Tangan

Hal yang sama juga disampaikan oleh HS (35), Ia meminta kepada Polda Nusa Tenggara Timur agar segera mengambil alih dalam penanganan kasus dugaan korupsi dana Covid-19 di kabupaten Manggarai Timur.

“Kami meminta kepada Polda Nusa Tenggara Timur, agar segera mengabil alih dalam penanganan kasus dugaan Indikasi korupsi Dana Covid di kabupaten Manggarai Timur,” beber HS.

Sementara berdasarkan data yang diperoleh media ini, diketahui terjadi perbedaan jumlah anggaran di setiap Puskesmas yang ada di kabupaten Manggarai Timur.

Misanyal Puskesmas Peot, Kecamatan Borong, biaya Bahan Bakar Minyak ( BBM) sebesar Rp4.798.750 (empat  juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah),  biaya pengangkutan vaksin Rp17.000.000 (tujuh belas juta rupiah), pendataan sasaran vaksin Rp3.400,000 (tiga juta empat ratus ribu rupiah) pelayanan dosis 1 dan ll Rp127.500,000 (seratus dua puluh tuju juta lima ratus ribuh rupiah) sehingga total secara keseluruhan Rp155,638,750 (seratus lima puluh lima juta enam ratus tiga puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

Sementara Puskesamas yang lebih jauh dari kota Borong biaya operasionalnya lebih renda, misalnya Puskesmas Elar, Kecamatan Elar, Biaya BBM hanya sebesar Rp2000.000, jumlah biaya pengangkutan vaksin hanya sebesar Rp2.720,000, pulsa P Care hanya Rp1 680.000, pelayanan dosis 1 dan dosis ll, total secara keseluruhan Rp147.900.000.

Puskesmas Runus biaya BBM hanya sebesar Rp825.000, biaya pengangkutan vaksin Rp3.400,000, pulsa P Care Rp1.680,000 pelayanan dosis 1dan ll, total secara keseluruhan Rp76.500,000.