Anggota DPRD Ende Desak Pemda Prioritaskan Pembangunan Jalan di Beberapa Desa Kecamatan Ndona

Ende, GardaNTT.id – Gelombang ganas di pantai selatan, mengakibatkan penyeberangan menuju 3 desa terpencil di wilayah Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, terhenti sementara.

Warga dari 3 desa yang menjadi korban diantaranya Desa Wolokota, Desa Kekasewa dan Desa Nila dan terpaksa berjalan kaki jika ingin ke Kota.

Untuk mencapai ke 3 Desa ini, Warga harus mengeluarkan ongkos kendaraan menuju Desa Reka, sejumlah Rp25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) kemudian berjalan kaki sejauh 4 hingga 8 Kilometer.

Hal ini, lantaran akses jalan di wilayah selatan Kecamatan Ndona, hingga kini baru mencapai Desa Reka dan belum menjangkau ke tiga Desa tersebut.

Melihat kondisi ini, anggota DPRD kabupaten Ende, Fraksi Nasdem, Petrus Fi angkat bicara.

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV ini mengatakan, dengan keadaan geografis selatan yang sangat curam, maka pemerintah diminta untuk menunjuk kontraktor yang profesional untuk mengerjakan pembukaan jalan Reka ke Wolokota.

“Kita menghimbau kepada pemerintah desa dan masyarakat untuk mendukung dan melakukan pengawasan terhadap pengerjaan infrastruktur jalan tersebut,” ungkapnya.

Selain itu pihaknya meminta kepada pihak pemerintah daerah (Pemda ) Ende, untuk memperbaiki ruas jalan yang menghubungkan desa Mbu, Wolotopo dan Ngalupolo, yang sudah belasan tahun rusak parah, namun hingga kini belum ada perhatian serius dari pihak pemerintah.

“Pihak kepala desa sudah sering  mengusulkan untuk perbaikan ruas jalan tersebut. Usulan itu disampaikan baik ditingkat Musrembangcam, maupun Musrembangkab, namun belum ada jawaban yang pasti hingga saat ini,” jelasnya.

Petrus Fi berharap, kepada pihak pemerintah kabupaten Ende, untuk memperhatikan secara serius pembangunan ruas jalan di wilayah pantai selatan, sebagai mana desa yang disebutkan diatas.

“Apabila wacana pinjaman daerah bisa terealisasi, mengatasnamai masyarakat, kami minta alokasikan juga dana untuk pembamgunan ruas jalan dibeberapa desa itu.” tutupnya.

Desa Haju