Buka Puasa dengan Ubi? Ini Alasan Mengapa Penderita Maag Harus Menjauhinya

gambar ubi

GardaNTT.id – Buka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu selama bulan Ramadan. Banyak pilihan makanan yang bisa menjadi menu berbuka, salah satunya adalah ubi.

Ubi, dengan rasa manis dan kandungan karbohidrat yang tinggi, memang sering menjadi pilihan populer. Namun, bagi penderita maag, konsumsi ubi saat buka puasa bisa berisiko.

Dokter spesialis gizi klinik Ida Gunawan menyarankan tak berbuka puasa dengan ubi.
Makanan yang bisa menghasilkan banyak gas setelah disantap seperti ubi pada orang-orang tertentu bisa menyebabkan perutnya tidak nyaman, juga sawi, kol,” kata Ida, yang dikutip dari Liputan6.com, Senin (17/3/2025).

Selain itu, ia juga menyarankan untuk menghindari makanan berlemak tinggi saat berbuka puasa. Sebaiknya hindari pula buah yang asam, serta minuman berkafein dan soda saat buka puasa.

Hal ini dikarenakan makanan dan minuman tersebut, terutama bagi penderita asam lambung, dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan meningkatkan kadar asam lambung.

“Hindari makanan yang bisa merangsang pengeluaran asam lambung yang masuk ke dalam kelompok tinggi kafein seperti kopi, teh pekat, soda dan sebagainya, lalu sari buah citrus, produk susu tinggi lemak harus betul-betul dibatasi terutama pada mereka yang punya intoleransi terhadap laktosa,” jelas Ida.

Kenapa Ubi Tidak Disarankan bagi Penderita Maag?

Walaupun ubi memiliki banyak manfaat kesehatan, bagi penderita maag, ada beberapa alasan mengapa ubi sebaiknya dihindari saat berbuka puasa:

1. Tinggi Kandungan Karbohidrat Kompleks

Ubi adalah sumber karbohidrat kompleks yang dapat mempengaruhi pencernaan lambung. Karbohidrat kompleks memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat menyebabkan produksi asam lambung yang berlebihan. Bagi penderita maag, peningkatan asam lambung ini bisa memicu rasa nyeri, perut kembung, atau bahkan refluks asam.

    Solusi: Sebaiknya, pilih makanan yang lebih mudah dicerna seperti kurma atau buah-buahan segar, yang tidak memberatkan sistem pencernaan setelah berpuasa.

    2. Memperburuk Kadar Asam Lambung

    Meskipun ubi memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih atau kentang, ubi yang dimakan dalam jumlah besar dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak insulin. Hal ini, pada gilirannya, bisa mempengaruhi keseimbangan asam dalam lambung dan memperburuk gejala maag, seperti rasa terbakar atau perih di perut.

      Solusi: Untuk penderita maag, lebih baik menghindari makanan yang tinggi karbohidrat dalam jumlah besar sekaligus saat berbuka, agar asam lambung tidak meningkat tajam.

      3. Proses Pencernaan yang Lambat

      Ubi, terutama yang direbus atau dipanggang, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna karena kandungan seratnya yang cukup tinggi. Makanan yang lambat dicerna ini bisa memberikan tekanan lebih pada lambung, yang sudah dalam kondisi kosong setelah berpuasa seharian. Akibatnya, proses pencernaan menjadi tidak lancar, memicu rasa tidak nyaman, dan meningkatkan gejala maag.

        Solusi: Makanan yang lebih ringan dan cepat dicerna seperti soup kaldu atau bubur ayam bisa menjadi pilihan lebih aman bagi penderita maag.

        4. Mengandung Fruktan

        Ubi juga mengandung fruktan, jenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh sebagian orang, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan atau sindrom iritasi usus. Penderita maag yang mengonsumsi ubi dapat merasakan kembung, gas, atau bahkan diare, yang semuanya dapat memperburuk gejala maag.

          Solusi: Bagi penderita maag yang sensitif terhadap fruktan, disarankan untuk menghindari makanan tinggi fruktan, termasuk ubi, dan memilih sumber karbohidrat lain yang lebih mudah dicerna.

          5.. Mengganggu Proses Penyembuhan Maag

          Makanan berat yang sulit dicerna, seperti ubi, dapat mengganggu proses penyembuhan pada lambung yang sedang meradang. Sebelum lambung sembuh sepenuhnya, penting untuk menghindari makanan yang bisa memperburuk iritasi atau memperpanjang waktu penyembuhan.

            Solusi: Mengonsumsi makanan yang lebih mudah dicerna, seperti bubur atau nasi tim, dapat memberikan waktu bagi lambung untuk pulih tanpa beban

            Batalkan Puasa dengan Cairan Terlebih Dahulu

            Bagi Muslim yang memulai berbuka puasa, ia menyarankan untuk diawali dengan minuman, karena tenggorokan yang kering memerlukan hidrasi.

            Jika setelah minum ingin mengonsumsi gorengan, sebaiknya tidak lebih dari satu porsi atau satu potong. Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak trans yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.

            1. Menu Sahur, Pastikan Gizi Seimbang

            Saat sahur merupakan momen yang tak kalah penting di bulan Puasa. Pastikan mengonsumsi gizi seimbang ketik sahur.

            ”Yaitu cukupi karbohidrat sesuai dengan porsi yang dianjurkan. Dari satu piring makan maka setengah piring diisi sayur dan buah, seperempatnya diisi dengan karbohidratnya, lalu seperempat sisanya dengan protein hewani dan nabati,” jelas dia.

            2. Minum Minimal 8 Gelas Air Putih

            Jangan lupa cukup minum ya. Pastikan tubuh terhidrasi minimal delapan gelas yang bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka puasa.”Karena kebutuhan cairan sangat penting supaya puasa bisa bertahan dan tubuh tetap punya energi selama berpuasa,” ucap Ida.

            Buka puasa dengan ubi memang menggoda, namun bagi penderita maag, ada risiko besar yang perlu diwaspadai. Kandungan karbohidrat kompleks, serat tinggi, dan fruktan dalam ubi bisa memicu peningkatan asam lambung, memperburuk gejala maag, serta mengganggu proses pencernaan.

            Oleh karena itu, penting bagi penderita maag untuk memilih makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna saat berbuka puasa.

            Selain itu, selalu perhatikan bagaimana tubuh Anda merespons makanan tertentu. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih tepat sesuai dengan kondisi Anda.

            Jangan lupa untuk menjaga pola makan sehat, cukup istirahat, dan hindari stres untuk mencegah maag kambuh selama bulan Ramadan.

            Desa Haju Desa Haju