GardaNTT.id – PT Jasamarga Bali Tol (JBT) akan menutup sementara operasional Jalan Tol Bali Mandara selama 32 jam pada perayaan Hari Raya Nyepi 2025. Penutupan ini bertujuan untuk menghormati hari suci umat Hindu di Bali, dengan mematuhi tradisi “Catur Brata Penyepian” yang menekankan pada ketenangan dan kesunyian.
Melansir dari CNN Indonesia pada Sabtu (22/3/2025), dalam pengumumannya, PT JBT menyampaikan bahwa penutupan akan berlangsung mulai Jumat (28/3) pukul 23.00 WITA hingga Minggu (30/3) pukul 07.00 WITA.
Penghormatan terhadap Nyepi dan Keperluan Darurat
Direktur Keuangan PT Jasamarga Bali Tol, I Wayan Eka Saputra, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap Hari Raya Nyepi.
“Kami berharap kebijakan ini dapat mendukung pelaksanaan Nyepi dengan khusyuk dan penuh makna,” ujar Wayan Eka dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (20/3).
Meski penutupan dilakukan untuk umum, Tol Bali Mandara tetap akan dibuka untuk kendaraan darurat, seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan kendaraan operasional kritis lainnya.
Namun, kendaraan darurat ini tetap harus mendapatkan pendampingan dari pecalang atau instansi terkait sesuai prosedur yang berlaku. Petugas tol juga akan tetap bersiaga selama periode penutupan untuk memastikan pelayanan tetap berjalan dengan standar operasional yang ditetapkan.
Dukungan untuk Upacara Melasti dan Lalu Lintas Nyepi
Selain penutupan selama Nyepi, PT JBT juga mendukung kelancaran rangkaian upacara Hari Raya Nyepi, termasuk Upacara Melasti yang akan dilaksanakan pada Rabu (26/3) 2025. Untuk itu, PT JBT akan memberlakukan sistem contra flow sementara di jalur akses Pelabuhan Benoa, mulai pukul 05.00 WITA hingga selesai.
Jalur timur dari Depo Pertamina menuju Pelabuhan Benoa akan difungsikan khusus untuk masyarakat yang melaksanakan upacara Melasti. Sementara jalur sebaliknya dari Pelabuhan Benoa ke Pesanggaran akan diberlakukan sebagai jalur dua arah.
Persiapan Menghadapi Lonjakan Lalu Lintas saat Lebaran 2025
Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, PT JBT juga mempersiapkan strategi untuk menghadapi lonjakan volume lalu lintas yang diperkirakan terjadi di Tol Bali Mandara. Puncak arus lalu lintas diperkirakan akan terjadi pada Jumat, 4 April 2025, dengan prediksi sebanyak 52.830 kendaraan melintas di jalan tol tersebut.
Sebagai antisipasi, PT JBT akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Jasamarga Bali Tol Siaga Idulfitri, dengan menyiagakan petugas mobile customer service, unit rescue, kendaraan derek, serta meningkatkan layanan 24 jam penuh selama libur Lebaran.
Selain itu, pemeriksaan rutin terhadap kondisi infrastruktur tol, penerangan jalan, marka jalan, dan sistem drainase juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa Tol Bali Mandara tetap dalam kondisi optimal dan aman bagi para pengendara.
Penutupan Jalan Tol Bali Mandara selama 32 jam pada perayaan Hari Raya Nyepi adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi Bali yang mengedepankan ketenangan dan kedamaian. Meskipun perjalanan umum dihentikan sementara, pelayanan darurat akan tetap berjalan sesuai prosedur.
Sementara itu, PT Jasamarga Bali Tol juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan upacara keagamaan serta mempersiapkan infrastruktur dengan baik untuk menghadapi lonjakan lalu lintas selama libur Lebaran 2025.
Dengan berbagai langkah persiapan ini, diharapkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tetap terjaga selama periode penting ini.