Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tambahkan Bantuan Modal Bagi Pelaku UMKM

Mbai, GardaNTT.id – Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menyoroti Kebijakan Pemerintah dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

La Nyalla Mattalitti mengatakan efektivitas program Pemulihan Ekonomi Nasional sejak Covid-19 melandai Indonesia tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.

“Data lapangan ada ditangan eksekutif dan kami hanya bisa membaca laporan angka-angka diatas kertas yang mana dibeberapa kasus memang berbeda dengan apa yang kami temukan di Lapangan saat turun langsung ke Daerah-daerah” Ungkap Mattalitti saat melakukan kunjungan kerja di Mbai Kabupaten Nagekeo pada Senin(30/5/2022).

Namun disisi lain dia akui pemerintah Indonesia telah bekerja dan mempertahankan sektor UMKM sebagai bagian penting dari Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB).

“Jika kita bicara komitmen Nasional terhadap UMKM, saya akui bahwa pemerintah telah melakukan banyak hal, baik melalui kementerian Koperasi UMKM maupun Kementerian keuangan” jelasnya.

Mantan Ketua PSSI itu menjelaskan sumbangan terbesar terhadap PDB di Indonesia, 61 Persen diperoleh dari sektor UMKM yang nilainya Rp8573 Triliun.

“Jadi penyumbang PDB terbesar bukan segelintir oligarki ekonomi yang kuasai SDA Indonesia itu” tambahnya.

Bahkan kata dia berdasarkan data di tahun 2019 UMKM mampu melibatkan 97 persen dari total tenaga kerja yang ada baik secara formal maupun secara informal.

“UMKM telah tercatat menghimpun 60 persen dari total investasi di Indonesia” sebutnya.

Akan Tetapi angka-angka tersebut kata Mattalitti tercatat sebelum Pandemi Covid-19. disaat Covid-19 muncul tahun 2019 hingga tahun 2021, 85 Persen dari pelaku UMKM kolaps alis gulung tikar.

Menyikapi hal itu dia mengatakan tahun 2022 adalah momentum untuk bangkit kembali dari situasi ekonomi yang buruk. dia berharap Pemerintah tetap mempertahankan semua stimulus yang pernah dijalankan sebelum Pandemi Covid-19 merebak

“karena itu saya meminta Pemerintah untuk tetap mempertahankan semua stimulus yang sudah dijalankan di masa sebelum Pandemi muncul kemarin yaitu tambahan bantuan modal dan kemudahan dalam proses pinjaman, pengembalian serta kebijakan lainnya” tutupnya.