Kronologi Video Permintaan Maaf Ketua PMKRI Cabang Ruteng dan Kata Kapolres Mabar

Ket foto: Heri Mandela, Ketua PMKRI Ruteng

Perdebatan tampaknya semakin alot dan memanas, Kapolres Manggarai Barta kemudian memanggil Kepala Satuan Reserce dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Manggarai Barat untuk mendatangi ruangan Kapolres Manggarai Barat saat itu. Tak lama berselang, Kasat Reskrim tiba di ruangan Kapolres Manggarai Barat dan ikut menyimak perdebatan mengenai permintaan Kapolres Manggarai Barat kepada Ketua PMKRI Cabang Ruteng untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.

Karena belum disetujui oleh ketua PMKRI Cabang Ruteng untuk membuat video, Kapolres pun meminta ajudannya untuk memanggil sejumlah anggota polisi dari Reskrim Manggarai Barat untuk mendatangi ruangannya saat itu juga. Kehadiran para anggota polisi ini membuat suasana di ruangan Kapolres Manggarai Barat semakin riuh. Setelah itu, Kapolres meminta anggotanya untuk melakukan penahanan terhadap Ketua PMKRI Cabang Ruteng saat itu juga bila tidak bersedia menyampaikan permohonan maaf kepada publik melalui rekaman video.

Karena situasinnya dirasa kurang kondusif dan mengalami tekanan yang kuat, akhirnya Ketua PMKRI Cabang Ruteng bersedia membuat video permintaan maaf kepada publik atas pernyataan-pernyatannya yang dianggap telah mencemari institusi Polres Mabar, Dandim Mabar dan Polda NTT.

Setelah perekaman video dilakukan, menurut pengakuan Kapolres Manggarai Barat, bahwa kesepakatan untuk menyebarkan video tersebut ke media sosial sudah melalui persetujuan yang bersangkutan atau Ketua PMKRI Cabang Ruteng. Atas kejadian tersebut, kini video yang berdurasi 48 detik tersebut tersebar di berbagai media sosial yang berisikan pernyataan sebagai berikut :

“Selamat sore. Saya Hendrikus Mandela, Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng St. Agustinus, mau meminta maaf atas pemberitaan kemarin yang sudah merugikan institusi Polri dan TNI, bahwa kami kemarin tanpa mengonfirmasi ke institusi, langsung dengan mempercayai apa yang disampaikan korban kepada kami. Nah, pada hari ini setelah bertemu dengan Bapak Kapolres dan sudah mendiskusikan panjang terkait dengan beberapa informasi ini dan kami baru mendapat data yang memang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh korban. Terima kasih.” Jelasnya sesuai isi vidio yang di rekam.