Kunker DPRD ke Desa Papela, Masyarakat Sambut Penuh Antusias

DPRD Rote Ndao sementara berdialog dengan Masyarakat Tanjung, Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Rabu (11/01/2023).

BA’A, GARDANTT.ID – Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao mengadakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke masyarakat tepatnya di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao. Rabu, (11/01/2023).

Kunjungan kerja aggota DPRD Kabupaten Rote Ndao ini, sebagai wujud nyata kepedulian Wakil rakyat atas aksi demo warga Desa Papela yang terjadi pada Senin 09 Januari 2023 yang lalu.

Diketahui aksi demo Masyarakat Nelayan Dusun Tanjung, Desa Papela tersebut, terkait polemik bantuan dana badai seroja yang hingga kini belum sepenuhnya tersalurkan ke Masyarakat Dusun Tanjung, Desa Papela.

Setibanya rombongan di Dusun Tanjung, Masyarakat berbondong-bondong menyambut kedatangan rombongan DPRD yang dpimpin langsung wakil ketua DPRD Paulus Henuk, SH.

“Kami Masyarakat Dusun Tanjung, Desa Papela yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Tanjung melawan menyambut dengan gembira kedatangan Bapak wakil ketua DPRD Paulus Henuk bersama teman-teman ke kediaman kami, terimakasih banyak,” ujar koordinator ANTM Fadly Anetong.

Rumah bantuan seroja yang dibangun sangat berhimpitan

Setelah beristirahat sejenak, Wakil ketua DPRD Paulus Henuk langsung membuka sesi dialong bersama Masyarakat terkait polemik bantuan dana seroja yang hingga kini belum sepenuhnya terealisasikan ke Masyarakat Dusun tanjung.

“Kami yang rumahnya rusak berat diminta harus pindah dari tanjung ini, ketempat yang baru, kalau tidak mau pindah maka dana 50 juta rupiah itupun tidak diberikan alias hangus,” ujar salah satu warga kepada para wakil rakyat yang hadir.

Dalam sesi dialog tersebut terungkap adanya modus pembodohan dan penipuan terhadap Masyarakat yang diduga dilakukan oleh oknum aparat Desa setempat dengan meminta sejulah uang terlebih dahulu, namun untungnya permintaan tersebut belum sempat dipenuhi oleh Masyarakat.

Menyikapi hal tersebut DPRD meminta agar Masyarakat tetap tenang dan jangan saling menyalahkan dan berjanji akan memanggil aparat Desa tersebut yang diketahui sebagai pemilik lahan baru yang bersedia  membantu dengan syarat Masyarakat memberikan sejumlah uang terlebih dahulu, sedangkan belum diketahui pasti bahwa lokasi tanah yang akan diberikan tersebut memiliki sertifikat kepemilikan atau tidak.

“Jadi begini Bapak dan Mama, tadi saya sudah bilang kemarin juga ibu Bupati sudah sampaikan bahwa Bapak-Mama diminta bersabar, waktu kita untuk urus namanya dana seroja ini sampai dengan bulan juni tahun 2023, anggarannya
Rp. 107.325.000.000,00, itu kita ada masi sisa 5 milyar lebih, tapi data yang belum dapat atau data pengintas yang belum dapat itu masih ada 1000 lebih kepala keluarga, kalau dihitung uangnya sekitar 16 Milyar, sementara uang kita yang sisa hanya 5 Milyar, maka masih kurang sekitar 11 Milyar, inilah yang pemerintah berupaya minta uang lagi untuk bisa tambah, baru kemudian kita bagi,” ungkap Wakil ketua DPRD Paulus Henuk, SH.

Sementara ketika rombongan DPRD bersama Masyarakat meninjau langsung ke lokasi pembangunan rumah yang baru, didapatkan pembangunannya asal jadi karena dibagun saling berhimpitan dan tidak ada akses masuk maupun keluar lokasi rumah dengan baik.

“Ini bangunan rumah model begini, ini bagaimana? Kok tiris rumah yang satu jatuh tepat di teras atau jendela rumah yang lain? Ini kalau turun hujan bagaimana? Apakah tidak timbul masalah baru, ini tidak benar ini,” ujar wakil ketua DPRD Paulus Henuk diikuti anggota DPRD yang lain.

Pantauan media ini rombongan anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao yang turun langsung ke Dusun Tanjung, Desa Papela, Kecamatan Rote Timur diantaranya adalah Wakil Ketua DPRD Paulus Henuk, SH, (Perindo), Migel Heret Beama (PKB), Djanu Djaja Ibrahim Manafe (PDI Perjuangan), Mesak Zadrak Lonak dan Feky Machiel Boelan (Hanura), Charlie Lian (PPP) Alex Fiah (Perindo), Petrus J. Pelle (Demokrat) dan Yance A Daik (Nasdem). Turut hadir juga PJ camat Rote Timur dan Kepala Desa Papela Sugiarto F.A.Azhari. (CTA/ GN)