Oknum Guru di Wontong Macang Pacar Aniaya Lansia

Manggarai Barat.GardaNTT.id-Stefanus Taruk, seorang lansia berusia 73 tahun warga kampung Wontong, Desa Wontong, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, dianiaya oleh Vinsensius Verdi alias Very, seorang staf pengajar (Guru) di SDK Pongkal pada Jumaat (07/05/2021) lalu.

Kepada GardaNTT, korban Stefanus Taruk mengungkapkan peristiwa tersebut bermula saat dirinya memasang pagar untuk merapikan material pasir didepan rumahnya agar tidak berserakan. Pada saat itu, lanjut Stefanus, Very (nama panggilan pelaku) mendatanginya dan mencabut kayu pagar tersebut. Perbuatan Very tersebut lantas tak diterima Stefanus yang lalu dipasangi lagi. Terjadilah saling pasang bongkar pagar saat itu.

Saat terjadinya saling bongkar pasang pagar tersebut, datang seorang saksi bernama Damianus Medan yang saat itu hendak ke kebun dan menyaksikan pertengkaran Stefanus dan Very. Damianus lalu memberi saran kepada Stefanus agar segera mengalah dan menghindari pertengkaran tersebut. Rupanya, saran Damianus tersebut seakan tidak diterima oleh pelaku Very.

“Dia (Very, red) bilang ke Damianus, kenapa kau ikut campur?,” ucap Stefanus meniru kalimat Very saat diwawancarai GardaNTT di Mapolres Manggarai Barat pada Rabu (02/06/2021).

Pada saat bersamaan, kata Stefanus, istri Very datang dan menarik Very agar tidak memukul Stefanus. Pada saat ditarik oleh istrinya, keduanya jatuh (Very dan istrinya). Saat itulah Very bangun dan langsung melayangkan 3 kali pukulan kearah pelipis, batang hidung dan mata sebelah kiri Stefanus.

“Akibat pukulan itu saya tersungkur dan alami pingsan. Saat saya pingsan, saya sudah tidak tahu lagi peristiwa selanjutnya antara Very dan saksi Damianus.,” tutur Stefanus.

Kronologi selanjutnya peristiwa tersebut dijelaskan oleh saksi Damianus Medan. Kata Damianus, saat Stefanus pingsan dengan wajah  berdarah, Stefanus digotong oleh seseorang bernama Ovan.

Lanjut Damianus, usai memukul Stefanus, Very lalu balik memukul Damianus sebanyak 2 kali, namun berhasil ditangkis menggunakan tangannya. Very lalu terus berusaha menghujam pukulan kepada Damianus sehingga dirinya mencabut parang dipinggang sebagai upaya membela diri.

“Karena dia lihat parang, lalu dia ambil sebatang kayu Gamal dan menghantam kaki kiri saya. Lalu, dengan kayu itu dia tusuk kearah wajah dan mengenai batang hidung saya hingga luka. Habis itu, kayu itu saya pegang sehingga dia ayun lagi pukulan kena dibawah mata kiri saya dan saya terjatuh,” terang Damianus.

Saat Damianus terjatuh, Very lalu menindih Damianus dengan kedua lututnya. Tangan kirinya lalu menggenggam tangan Damianus yang sedang memegang parang dan tangan kanannya terus menghantam wajah Damianus.

“Setelah itu dia tarik parang ditangan saya yang buat tanganya terluka. Dia berhasil ambil itu parang dan lalu buang ke jalan. Stelah itu saya bangun dan pergi ke rumah tetangga bernama Hery untuk minta air untuk cuci muka saya yang penuh darah,” ujar Damianus.

Kasus tersebut, telah dilaporkan oleh korban ke Polsek Macang Pacar di Bari. Laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: LP/04/V/2021/Sektor Macang Pacar, tanggal 8 Mei 2021.

Saat ini, pelaku Vinsensius Verdi alias Very telah ditahan di Sel tahanan Polres Manggarai Barat. Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, Iptu Yoga Darma Susanto saat dikonfirmasi GardaNTT pada Selasa (01/06/2021).

“Iya dia sudah ditahan di Polres,” ujar Iptu Yoga saat dikonfirmasi via telepon selulernya.

Penulis: Olizh JagomEditor: Olizh Jagom