Ruteng, GardaNTT.Net – Kompetisi keahlian tata boga di Sekolah Menegah Kejujuran (SMK) Sadar Wisata Ruteng resmi dibuka.
Hal itu ditandai dengan penyerahan SK Operasional oleh Julie Sutrisno Laiskodat Anggota DPR-Ri Komisi IV kepada pihak SMK Sadar Wisata yang dipimpin oleh Wilhelmus Bastian pada Selasa 13 September 2022.
Kepada Wartawan Istri Gubernur Provinsi NTT itu meminta kepada seluruh siswa dan guru di Sekolah itu untuk mempromosikan seluruh tempat pariwisata yang ada di NTT khususnya Manggarai.
“Karena ini sekolah kejuruan maka semua siswa maupun guru-guru wajib mempromosikan tempat pariwisata yang di Manggarai,” Kata Julie.
Julie Laiskodat menegaskan pariwisata di NTT sangat beragam, mulai dari alam baik darat maupun lautnya sampai pada adat atau budaya. NTT sangat kaya karena memiliki kekayaan alam yg berbeda antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lainnya.
Dia menyebut, berbeda dengan pariwisata di provinsi Bali yang hanya memiliki keindahan alam yang hampir sama di seluruh Pulau Bali. Dirinya juga mengatakan NTT itu memiliki berbagai keunggulan berupa obyek wisata yang tidak ada di tempat lain seperti Komodo.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, Pemprov NTT yang dipimpin gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mencanangkan programnya dengan pariwisata sebagai prime over.
“Tuhan memberi NTT sebuah kekayaan yang sangat luar biasa, tinggal dimanfaatkan,” ujarnya.
Sementara itu kepala Sekolah SMK Sadar Wisata Wilhelmus Bastian, menyampaikan terima kasih banyak kepada ibu Julie Sutrisno Laiskodat, beserta rombongan yang sudah hadir langsung dalam acara penyerahan SK izin operasional kompetisi keahlian tata boga di sekolah tersebut.
Kata Wilhelmus ini salah satu kebanggaan terbesar buat keluarga SMK Sadar Wisata Ruteng.
“SMK Sadar Wisata, telah ditetapkan sebagai SMK pusat unggulan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, sejak tahun 2021. Dan pada tahun 2022, juga ditetapkan sebagai SMK pusat unggulan lanjutan,” ujar Wilhelmus.
Kepsek Wilhelmus juga menjelaskan jumlah siswa SMK Sadar Wisata Ruteng, kelas X 849 orang kelas XI ada 667 orang, sedangkan kelas XII 769 orang, jadi total seluruh siswa SMK Sadar Wisata itu 2285 orang.
“Kami pernah mencapai jumlah siswa itu 3232 siswa. Karena keterbatasan ruangan sekarang maka kami akan membatasi terima siswa setiap ajaran baru” Jelas Wihelmus
“Kami menerima siswa setiap ajaran baru itu sesuai kuota yang sudah ditentukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat,” pungkasnya.
Untuk mendukung sistem pendidikan di SMK Sadarwisata Wihelmus memaparkan pihaknya bekerjasama dengan beberapa hotel bintang 5 di Labuan Bajo seperti hotel Meruorah.
Saat ini sebut dia SMK Sadarwisata memiliki tiga jurusan diantaranya Progam keahlian tata boga, Program keahlian perhotelan dan Program keahlian layanan pariwisata.
“Untuk fasilitas di sekolah ini sudah sangat-sangat lengkap,” kata kepsek Wilhelmus, Selasa (14/09/2022), sore.
“Kami minta dorongan dan motivasi dari ibu Julie Sutrisno Laiskodat, untuk kami bisa menghasilkan anak-anak yang berkualitas, siap kerja, memiliki kompetensi, dan kompeten sesuai dengan standar industri,” tutupnya.
Jumlah guru saat ini di SMK Sadar ada 79 orang sementara pegawainya ada 10 orang, jadi total ada 89 orang.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi yang turut hadir dalam penyerahan SK Operasional itu mengungkapkan rasa bangga terhadap kemajuan SMK Sadar Wisata Ruteng sebagai SMK Unggulan.
Linus Lusi menjelaskan, pada tahun 2021, lalu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, hadir di sekolah tersebut. Pada saat itu pihak SMK Sadar Wisata, minta untuk pengadaan mobil operasional dalam mendukung pelayanan pariwisata.
Menanggapi permintaan itu pada tahun 2022 lewat surat Gubernur NTT ke Menteri Pendidikan, SMK Sadar memperoleh dua yunit mobil Toyota Haiz untuk operasional pelayanan pariwisata, melalui Dana Alokasi Khusus (Dak) Provinsi NTT tahun 2022.
“Itu menandakan sebuah komitmen terhadap pembangunan sekolah ini. Anak-anak jangan ragu-ragu SMK Sadar Wisata itu sebuah solusi untuk masa depan,” kata Linus Nusi.
