Kesaksian Penganiayaan Warga Ndoso

LBH saat Mendampingi Korban di Polsek Kuwus

Kades Sipri Menjawab Pertanyaan Wartawan

Pengakuan Kades Sipri, cukup kaget dengan pemberitaan penganiayaan di rumahnya yang dimuat dalam berita media on line

“Saya kaget, kaget pertama karena secara pribadi, saya tidak melihat penganiayaan. Kedua, ada berita tutup pintu. Sampai saya bilang, saya tidak pernah bermasalah dengan kau, buat apa saya benci dia, tidak ada,” beber Sipri

Ia mengatakan, tidak pernah ada dalam hati untuk membenci Yosef.

“Yosef ini keluarga dekat kami. Seolah-olah saya ini tidak bela dia. Saya tidak mau tipu, lihat seolah-olah tidak lihat. Fungsi saya waktu itu, setelah bertemu Yosef, saya pulang,” jelasnya

Saat ditanya terkait bukti foto saat penganiayaan, ia mengaku tidak memiliki dokumentasi

“Tidak punya pegangan tentang dokumen, paling yang sempat saya dokumentasikan, korban kejadian pertama saya foto (Vendi.red). Tidak ada. Buat apa saya sembunyikan dan pada saat itu begitu bertemu Yosef, saya langsung pulang, tunggu mereka di rumah,” tuturnya.

Kades Sipri juga mengaku, terkait kehidupan sosial Yosef

“Yosef ini, prilakunya, orang baik. Yosef ini orang baik. Dia tidak pernah membuat masalah sebelum-sebelumnya. Aman-aman hidupnya. Saat hari kejadian itu, saya tidak tahu. Dia ini tidak banyak omong. Dia orang agaknya sabar. Tapi begitu hari itu bertemu Vendi, saya juga kaget kenapa sampai begini.” ungkapnya

Ia menambahkan, menilai orang kita tidak mungkin menilai karena benci. Yosef ini, terus terang, belum lama tinggal bersama di sini. Sekitar 17-20 tahun. Baru terjadi masalah kriminal begini. Yosef dengan Vendi ini tidak ada masalah sebelumnya. Paling Yosef mengambil kembali lahan milik kakeknya dan sempat keluarkan surat larangan, tapi Yosef tetap garap.

Ia juga membeberkan prilaku Vendi.

“Kalau Vendi, dari sisi prilaku, belum pernah buat masalah, memang jarak rumah saya dengan dia lumayan jauh. Mungkin seperti itu prilakunya di sana, tetapi saya tidak tahu,” katanya

Kades Sipri tidak mengetahui kalau Vendi dalam keadaan mabuk

“Awal mula, entah Vendi ini mabuk atau racing motor, saya tidak tahu. Yang saya ketahui hanya saat dia sudah dipukul. Kalau dia meninggal karena motor, biarkan banyak orang jadi saksinya,” ungkapnya

Kades Sipri Mandut sempat memperkenalkan korban Yosef ke oknmum Aprat dan tidak mengakui kalau tidak ada tindakan penganiayaan

“Saat Yosef mau masuk rumah, saya keluar dan bilang, komandan, ini orangnya. Kemudian saya pulang, siapkan makanan di rumah. Kita ini manusia, tidak mungkin tidak membela sesama. Dari sisi tugas, pasti saya bilang, jangan begitulah pembinaannya. Seandainya terjadi pembinaan. Saya tidak tahu pada saat mereka sudah di sana, di Polsek. Tetapi selama di sini, tidak ada,” ungkapnya

Setelah ditanya, apakah penganiayaan yang terjadi itu inisiatif aparat sendiri?

Kades Sipri Mandut menjawab “Iya”

Ia mengaku kalau tidak berani urus masalah antara Yosef dan Vendi di tingkat Desa

“Model luka yang dialami korban pertama kan kategori kriminal. Saya tidak mungkin berani urus model seperti ini. Kalau urus yang satu, mungkin tidak disetujui yang lain. Mau tidak mau,” katanya

Ia menambahkan, Saya khawatir, tiba-tiba datang betul keluarganya, akan terjadi pembunuhan.

Kades Sipri juga tidak mengakui adanya tindakan penganiayaan di rumahnya

“Saya tidak melihat itu. Yang saya lihat begitu tentara dan polisi bertemu Yosef, langsung arahkan ke sini,” tuturnya

Ia juga mengatakan, saat dirinya berangkat dari TKP pertama,  tidak ada tindakan kekerasan

Persis sekitar 15 menit atau setengah jam lagi baru mereka tiba di rumah saya. Di rumah hanya tunggu makan. Tidak ada tanya, marah-marah. Tidak ada omong apa-apa,” jelas Sipri

Sipri menuturkan, Yosef sempat tanya, apa masalahnya. Saya bilang, kau pernah bertemu Vendi? Apa yang kau lakukan? Dia jawab (Yosef.red) Saya pukul dia. Kemudian saya ke kebun.

“Biasanya kan setelah pukul, datang berlindung di sini, Ini seperti masa bodoh saja,” kesalnya

Saya panggil polisi dan tentara untuk mengamankan. Tidak ada penanganan sama sekali dari saya. tutupnya. (AJ)