SUMBA BARAT, GARDANTT.ID – Satreskrim Polres Sumba Barat berhasil amankan dua belas ekor babi yang didatangkan dari Sumba Timur yang diduga satu ekor terinfeksi virus ASF, Selasa 14 Januari 2024.
Dikabarkan bahwa, belasan ekor babi tersebut akan di bawah ke wilayah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Operasi penangkapan itu dilakukan setelah adanya informasi dari masyarakat mengenai rencana perdagangan babi yang terjangkit virus berbahaya.
Para pelaku diketahui menjual babi terinfeksi dengan harga murah ke wilayah Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial, meskipun resiko penyebaran penyakit sangat tinggi.
Tim dari Polres Sumba Barat kemudian melakukan pengawasan dan penyelidikan untuk mengungkap indikasi adanya kegiatan ilegal tersebut.
Dalam kegiatan yang digelar di kawasan Hutan Manupeu Tanah Daru, Sumba Tengah ini, petugas juga berhasil mengamankan satu unit mobil pick-up, dua orang sopir dan pemilik hewan ternak.
Pengungkapan ini menjadi bukti nyata upaya keras petugas dalam mencegah peredaran hewan ternak yang terjangkit penyakit berbahaya di wilayah hukum Polres Sumba Barat.
Pengungkapan Hewan Terindikasi ASF
Setelah mengamankan barang bukti di Mapolres Sumba Barat, Polisi gandeng Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan babi yang diamankan.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa salah satu dari 12 ekor babi tersebut diduga terinfeksi virus ASF.
Untuk memastikan hal ini, petugas juga berencana mengirimkan sampel darah dari semua babi ke Dinas Peternakan Provinsi Kupang guna memastikan kondisi dua belas hewan ternak (Babi) tersebut.
Modus operandi dari kegiatan jual beli ternak ini ialah babi yang diduga terinfeksi virus ASF dijual dengan harga murah.
Himbauan untuk Masyarakat
Kepolisian dan Dinas Peternakan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli babi atau hewan ternak lainnya.
Berdasarkan Instruksi Bupati Nomor 1 Tentang Larangan mendatangkan ternak Babi dan produk ikutannya ke Kabupaten Sumba Barat, setiap perdagangan babi dari luar wilayah Sumba Barat harus mematuhi prosedur yang berlaku guna mencegah masuknya virus ASF.
Masyarakat diingatkan agar tidak tergiur dengan harga murah yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan hewan ternak lainnya dan juga bagi kesehatan masyarakat sendiri.