Ruteng, GardaNTT.Id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, dari Daerah pemilihan (Dapil) 3 Yohanes Donbosko Mariano Gampur, dari partai Prindo menggelar reses tahap 3 di balai Kampung Lamba Desa Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (24/03/ 2025) siang.
Terpantau, reses tersebut diikuti oleh ratusan warga asal Lamba dan Polor Demikian halnya Pejabat Sementara anggota BPD BPD, jajaran aparat desa serta tokoh masyarakat yang terpantau hadir dalam kegiatan reses.
Mereka pun tampak antusias mengikuti jalannya reses mulai dari awal hingga sesi reses berakhir.
Sebelum mulainya Kegiatan reses ini pun di awali dengan ritual adat Manggarai “Teti Tuak Kapu Agur Reis”, yang dipimpin oleh Bapak Darius, sebagai bentuk penghormatan kepada tamu serta memoho restu para leluhur.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa Ketang, Marselinus Ntalapar. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya reses sebagai wadah komunikasi langsung antara masyarakat dan wakil rakyat.
Sementara, Ano Gampur dalam sambutannya mengatakan kegiatan reses tersebut merupakan agenda rutin para anggota DPRD yang digelar tiap tahun.
“Kehadiran saya hari ini ende, ema agu ase kae (bapak, ibu, Kaka dan adik) sekalian untuk mendengarkan secara langsung usulan bapak dan ibu sehingga dapat menjadi catatan khusus yang mungkin dapat saya sampaikan sebagai usulan di tingkat paripurna dewan”, tuturnya.
“Ini bukan pertama kali saya lakukan. Saya ingin memastikan bahwa suara masyarakat benar-benar tersampaikan ke pemerintah,” sambungnya
Karenanya, kata Politis Muda Partai Prindo itu, pelaksanaan reses tersebut tidak hanya sekedar acara seremonial belaka, namun menjadi kegiatan yang sangat penting dimana para masyarakat desa dapat menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada DPR utusan wilayah dapil.
“Inilah tugas DPR sesungguhnya. Bahwa kami memiliki tugas dan tanggung jawab atas jabatan yang kami emban sebagai wakil rakyat saat ini, untuk kemudian hadir mendengar dan melihat secara langsung apa saja yang menjadi kebutuhan utama ditengah masyarakat”, kata DPRD Politis muda dari partau Prindo itu.
Melalui Reses tersebut
Yohanes D. M Gampur, atau lebih akrab disapa Ano Gampur menerima berbagai aspirasi dari masyarakat terkait infrastruktur, listrik, perairan sawah pendidikan, hingga fasilitas umum.
Beragam Aspirasi Masyarakat
Masyarakat Kampung Lamba pun antusias menyampaikan berbagai usulan dan keluhan mereka. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah persoalan infrastruktur listrik, Pupuk Bersubsidi, KIP
Salah satu seorong ibu dari Kampung Lamab atas nama ibu Sarti, seorang warga setempat, mengeluhkan kondisi tiang listrik di kampungnya yang hanya satu dan berada di jalur sungai yang rawan.
“Kami terpaksa melakukan tarikan kabel panjang, padahal pengguna listrik di kampung ini cukup banyak,” ujarnya.
Ia berharap ada tambahan tiang listrik demi keamanan dan pemerataan akses listrik.
Selain itu, warga juga menyoroti kebutuhan infrastruktur lain seperti jembatan dan pengairan sawah. Bapak Mus dan Ruis mengusulkan perbaikan jembatan di Wae Pias serta rehabilitasi embung Wae Nampe beserta saluran irigasinya.
Sementara itu, Bapak Sebas meminta bantuan bibit hortikultura dan pupuk untuk petani.
Seorang ibu yang akarab disampa Mama Dita juga tak mau tinggal diam untuk menyampaikan kegelisahannya mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ia mengaku kesulitan memahami prosedur mendapatkan bantuan pendidikan tersebut.
“Kami tidak tahu bagaimana alur mendapatkan KIP, padahal kondisi ekonomi kami sulit,” katanya.
Komitmen Perjuangkan Aspirasi
Menanggapi berbagai masukan, Yohanes Donbosko Mariano berjanji untuk memperjuangkan kebutuhan prioritas masyarakat.
“Untuk masalah tiang listrik, saya akan sampaikan ke PLN, meskipun ini adalah kewenangan instansi tersendiri. Begitu juga dengan usulan irigasi dan jembatan, saya akan dorong agar masuk dalam program prioritas pemerintah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti persoalan pupuk yang bukan hanya terjadi di Kecamatan Lelak, tetapi menjadi isu nasional.
Mengenai KIP, Yohanes mengakui masih ada kendala dalam alur distribusinya.
“Saya akan koordinasikan dengan pihak terkait agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas,” katanya.
Di akhir acara, masyarakat Kampung Lamba mengungkapkan kebanggaan mereka atas reses yang dilakukan.
“Kami merasa didengar. Semoga apa yang kami usulkan benar-benar diperjuangkan di tingkat pemerintahan,” ujar salah satu warga.
Dengan berbagai aspirasi yang telah disampaikan, Yohanes Donbosko Mariano menegaskan komitmennya untuk mengawal kepentingan rakyat.
“Prioritas utama adalah kebutuhan yang benar-benar mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Saya akan pastikan program-program ini tidak hanya sekadar janji,” pungkasnya.
Kegiatan reses ini ditutup dengan doa dan harapan, agar apa yang telah disampaikan bisa segera direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat paada umunya dan khususnya Desa Ketang dan.
Adapun terkait permasalahan dan keluhan warga atas kondisi tiang listrik yang disampaikan dalam acara tersebut, diwaktu bersamaan, Kliksulsel mencoba melakukan kompirmasi kepihak PLN terkait.
Dalam keterangannya, dengan tegas pihak PLN akan melakukan tindakan cepat dan melakukan survei ketempat tersebut untuk cepat mengatasinya.
”Kami akan segera turun kelapangan dan melakukan survei ketempat tersebut, dan ucapan terimakasih atas informasinya dari media, GardaNTT.id” Tutupnya.
Penulis; Ferdy