Unika St. Paulus Ruteng Izinkan Mahasiswa Belajar Silang Antara Perguruan Tinggi

Manggarai, GardaNTT.id – Rektor Unika St Paulus Ruteng, Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A menyampaikan kabar gembira bagi segenap civitas akademika St. Paulus Ruteng. Kabar gembira itu terkait kesiapan Unika St Paulus untuk menerapkan kampus merdeka, merdeka belajar.

Hal ini disampaikan Rektor Unika di hadapan 441 mahasiswa baru fakultas teknik dan pertanian dalam giat PKKMb yang berlangsung di Aula Misio Unika St Paulus Ruteng, pada kamis, 25 Agustus 2022.

Rektor Unika menjelaskan inti dari kampus merdeka, merdeka belajar adalah pendidikan sebagai upaya pemerdekaan, pendidikan sebagai upaya pembebasan.

“Pembebasan dari kemiskinan, pembebasan dari kebodohan,” jelas Profesor Bidang Ilmu Religi dan Budaya itu.

Proses pemerdekaan itu, kata Rektor, harus mulai dengan kegiatan di kampus, proses belajar di kampus. Mahasiswa harus belajar dengan senang hati, dengan gembira. Tidak sebagai beban.

“Kalau ada mahasiswa atau mahasiswi yang melihat bahwa kegiatan-kegiatan kampus, kegiatan kuliah sebagai beban, berarti dia belum merdeka,” pungkasnya.

Ia pun menyampaikan tujuan dari kegiatan-kegiatan di kampus nantinnya supaya mahasiswa keluar dari kekurangan, kemiskinan yang ada sekarang.

Dengan begitu, lanjut Guru besar tersebut, diharapkan adik-adik (mahasiswa) nanti tidak jadi beban bagi orang tua, beban bagi keluarga, beban bagi masyarakat. Tetapi, tapi turut memerdekakan keluargamu, memerdekakan masyarakatmu, memerdekakan Republik Indonesia.

Selain itu, ia menambahkan bahwa mahasiswa UNIKA St. Paulu Ruteng mendapatkan kebebasan untuk memilih mata kuliah sesuai dengan bakatnya, juga dapat melakukan belajar silang antara fakultas.

“Kampus merdeka memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar sebakat dan minat. Sehingga nanti pekerjaan itu sebakat dan minat,” jelasnya.

Dengan program ini sejak awal adik-adik mahasiswa diarahkan sesuai dengan bakat dan minat yang anda dimiliki.

“Karena itu anda diharapkan menguasai keilmuan sesuai dengan bakat dan minat. Dan, bisa masuk dunia kerja secara baik. Konsekuensinya, di kampus ini (Unika) anda memilih mata kuliah yang anda suka. Beda dengan sebelumnya, kurikulum yang ditetapkan oleh prodi mahasiswa wajib mengikuti semuanya. Sekarang, anda masih ada pilihan, walaupun tidak seluruhnya,” jelasnya.

Kampus Merdeka memberi keleluasaan kepada mahasiswa tuk belajar di luar prodi dan di luar kampus unika St Paulus.

“Satu semester adik-adik diperkenankan memilih mata kuliah di prodi lain. Yang di teknik bisa selama satu semester ikut kuliah di Argonomi, pun sebaliknya. Bukan hanya itu, mahasiswa juga diberi kesempatan selama dua semester berada di luar kampus. Belajar di perguruan tinggi lain atau di masyarakat dalam dunia kerja.” tegas Profesor Yohanes.

Namun, hal ini bisa terlaksana tentunya apabila di prodi atau fakultas sudah disusun kurikulumnya.

“Dan saya yakin, itu semua masih dalam proses penyelesaian kurikulum tersebut.” tutur Profesor Yohanes.

Lebih jauh Profesor Yohanes mengatakan, hanya saja, program kampus merdeka ini tidak berlaku pada bidang kesehatan.