GardaNTT.id- Ratusan warga terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda tujuh kecamatan di Bekasi, Jawa Barat, mengakibatkan kerusakan parah dan merendam banyak permukiman. Hingga saat ini, sekitar 760 warga dilaporkan mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, sementara sebagian besar rumah mereka terendam air setinggi hampir satu meter.
Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang terus mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan sungai-sungai meluap dan merendam area pemukiman. Pihak berwenang sedang melakukan upaya penyelamatan dan menyediakan bantuan darurat untuk korban banjir, termasuk makanan dan tempat perlindungan sementara.
BPBD kota Bekasi mencatat ada 20 titik banjir di 7 kecamatan, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
“Banjir melanda di 20 titik dari 7 kecamatan di kota Bekasi,” ujar BPBD Kota Bekasi, dikutip dari CNN Indonesia Selasa (4/3/2025).
BPBD Kota Bekasi melaporkan bahwa ratusan orang terpaksa mengungsi ke dua lokasi pengungsian akibat banjir yang melanda kawasan tersebut.
Menurut data yang ada, sebanyak 47 keluarga atau 360 orang mengungsi di Musala Jamiatul Khair Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, sementara 100 keluarga atau 400 orang mengungsi di rumah Bang Bray Gg. Mawar, Bekasi Timur.
Berikut ini Daftar Wilayah yang Terendam Banjir di Kota Bekasi:
Kecamatan Bekasi Timur:
- Gg. Mawar RT 8 RW 3 (TMA ± 150 cm, terdampak 100 KK 400 Jiwa)
- Air mulai masuk pukul 00.31 WIB
- Update terkini tinggi muka air ± 300 cm Pukul 07.00 WIB
2. Gg. Semar RT 4 RW 4 (TMA ± 70 cn)
- Air mulai masuk pukul 00.57 WIB
- Update terbaru tinggi muka air akan segera terupdate
3. Kp. Lengkak RT 04 RW 8 (TMA ± 80 cm)
- Air mulai masuk pukul 02.27 WIB
- Update terbaru tinggi muka air akan segera terupdate
Kecamatan Bekasi Utara:
- Kampung Lebak, Kel. Teluk Pucung (TMA ± 110 cm, terdampak 47 KK 360 jiwa mengungsi di Mushola)
- Air mulai masuk pukul 01.39 WIB
- Update terkini TMA 180 cm di permukaan atas untuk permukaan bawah sekitar 210 Cm untuk listrik sudah di padamkan pukul 04.17 WIB
- Update terkini TMA 180 cm di permukaan atas untuk permukaan bawah sekitar 210 Cm untuk listrik sudah di padamkan Pukul 06.01 WIB
Kecamatan Bekasi Selatan:
1.Perumahan Bumi Satria Kencana (TMA ± 110 cm)
- Air mulai masuk pukul 01.48 WIB
2. Perumahan Jaka Kencana (TMA ± 50 cm)
- Air mulai masuk pukul 04.03 WIB
- Update terkini TMA ± 300CM Pukul 07.00 WIB
3. Perumahan Depnaker (TMA ± 150 cm)
- Air mulai masuk pukul pukul 04.10 WIB
- Ketinggian muka air akan segera diperbarui
Kecamatan Medan Satria:
- RT 1, 8 dan 9 RW 03 Kelurahan Kali Baru (TMA ± 100 cm, rumah terdampak 40KK
- Air mulai masuk pukul 00.47 WIB
- Tinggi muka air akan segera diperbarui
Kecamatan Jatiasih:
1. Bumi Nasio Indah (TMA ± 120 cm)
- Air mulai masuk pukul 23.46 WIB
2. Perum Jatiluhur (TMA ± 150 cm)
- Air mulai masuk pukul 00.44 WIB
3. Perum Graha Indah (TMA ± 150 cm)
- Air mulai masuk pukul 01.24 WIB
4. Perum Buana (TMA ± 150 cm)
- Air mulai masuk pukul 01.24 WIB
5. Perum Pondok Gede Permai (TMA ± 300 cm)
- Air menggenang pukul 00.10 WIB dan mulai limpas dari tanggul pukul 03.15 WIB
6. Perumahan Villa Jati Rasa jl. Merpati blok c. 10/no.15 (TMA ± 300 cm)
- Air menggenang pukul 04.29 WIB
Kecamatan Pondok Gede:
1. Perumahan Taman Bougenville Fajar (TMA ± 40 cm)
- Air mulai masuk pukul 00.26 WIB
2. Komplek Dosen IKIP (TMA ± 155 cm)
- Air mulai masuk pukul 23.42 WIB
3. Perum Jati Bening Permai (TMA ± 50 cm)
- Air mulai masuk pukul 23.43 WIB
Kecamatan Rawalumbu:
1. Perumahan Taman Narogong Indah (TMA ± 40 cm)
- Air mulai masuk pukul 00.30 WIB
- Pukul 05.00 WIB air sudah berangsur angsur surut
2. Jembatan II Rawalumbu (TMA ± 20 cm)
- Air mulai masuk pukul 00.35 WIB
- Pukul 03.30 WIB air sudah surut
3. Kemang Pratama (TMA ± 50 cm)
- Air mulai masuk pukul 02.13 WIB
Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, serta perlunya pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur drainase yang lebih baik guna mengurangi risiko terjadinya banjir di masa depan. Pemerintah kota Bekasi diharapkan dapat terus berupaya memperbaiki sistem mitigasi bencana agar kejadian serupa bisa diminimalisir di waktu mendatang.