Kolang-kaling Camilan Segar dengan Segudang Manfaat yang Harus Dikenal Lebih Jauh di Bulan Puasa

Ilustrasi. Ada aturan makan kolang-kaling yang perlu diketahui. (iStockphoto.liputan6.com)

GardaNTT.id – Tak hanya kurma, kolang-kaling juga menjadi salah satu makanan favorit yang kerap hadir di meja hidangan selama bulan puasa. Biasanya, kolang-kaling menjadi bahan utama dalam kolak, takjil yang manis dan menyegarkan, serta menjadi pelengkap dalam hidangan sekoteng yang hangat.

Selain rasanya yang kenyal dan segar, kolang-kaling menyimpan beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, meski enak dan bermanfaat, ada beberapa aturan dalam mengonsumsi kolang-kaling yang perlu diperhatikan. Lantas, berapa banyak kolang-kaling yang sebaiknya Anda konsumsi setiap hari?

Berikut langkah-langkah mengolah kolang-kaling agar gizinya tidak luntur, dikutip dari CNN Indonesia Jumaat (14/3/2025).

Manfaat Kolang-kaling yang Menakjubkan untuk Tubuh

Kolang-kaling, yang terbuat dari biji buah pohon aren, mengandung banyak manfaat yang tak banyak diketahui orang. Salah satunya adalah untuk mengatasi nyeri sendi. Kandungan galaktomanan dalam kolang-kaling berperan sebagai anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pada lutut atau persendian lainnya.

Selain itu, kolang-kaling juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan berkat kandungan seratnya yang tinggi. Bagi Anda yang ingin menjaga tubuh tetap terhidrasi, kolang-kaling juga sangat baik, karena mengandung kadar air yang cukup tinggi. Selain itu, kolang-kaling juga dapat membantu menurunkan berat badan dan menstabilkan kadar gula darah, yang tentunya sangat baik bagi penderita diabetes.

Aturan Konsumsi Kolang-kaling yang Perlu Diperhatikan

Meskipun kolang-kaling kaya manfaat, Anda tetap perlu mengonsumsinya dengan bijak. Terlalu banyak makan kolang-kaling bisa memicu lonjakan gula darah, terutama jika dimasak dengan banyak gula dalam hidangan kolak. Selain itu, kolang-kaling yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung.

Menurut informasi yang dilansir dari Ciputra Hospital, jumlah yang ideal untuk konsumsi kolang-kaling dalam sehari adalah sekitar 5-10 butir dalam satu semangkuk kolak. Dengan porsi ini, Anda bisa mendapatkan manfaat kolang-kaling secara maksimal tanpa mengkhawatirkan efek samping yang berlebihan.

Cara Sehat Mengolah Kolang-kaling

Ilustrasi. Ikuti cara sehat mengolah kolang-kaling agar gizi di dalamnya tidak luntur. (iStockphoto/rikirisnandar)

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kolang-kaling, cara pengolahannya juga perlu diperhatikan. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk mengolah kolang-kaling dengan cara yang sehat:

1. Cuci Kolang-kaling dengan Bersih

Pastikan kolang-kaling yang Anda gunakan sudah benar-benar bersih sebelum diolah.

2. Rendam kolang-kaling dalam air rendaman beras selama kurang lebih 30 menit. Ini membantu menghilangkan rasa asam dan lendir yang masih menempel.

3. Bilaskan Kolang-kaling Setelah direndam, bilas kolang-kaling hingga bersih.

    4. Rebus Kolang-kaling dengan Api Kecil

    Didihkan air dalam panci, lalu masukkan kolang-kaling dan rebus dengan api kecil selama 10-15 menit. Anda juga bisa menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis untuk memberi aroma yang lebih sedap.

    5. Angkat kolang-kaling dan tiriskan. Biarkan hingga dingin sebelum disajikan.

        6. Simpan di Kulkas Jika ada sisa, simpan kolang-kaling dalam wadah tertutup di dalam kulkas. Daging buahnya bisa bertahan hingga 7-10 hari.

          Kolang-kaling bukan hanya enak dan menyegarkan, tetapi juga penuh manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Mengikuti aturan konsumsi yang tepat dan cara pengolahan yang sehat akan memastikan Anda mendapatkan manfaat maksimal tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

          Jadi, nikmati kolang-kaling sebagai bagian dari hidangan berbuka puasa atau camilan sehat di siang hari, dan rasakan manfaatnya untuk tubuh Anda!

          Desa Haju