GardaNTT.id – Banjir besar yang melanda Bekasi menyebabkan kota tersebut lumpuh, dengan berbagai penyebab yang saling terkait. Curah hujan yang ekstrem dalam waktu singkat menjadi faktor utama, ditambah dengan meluapnya sejumlah sungai dan drainase yang tidak mampu menampung volume air.
Selain itu, buruknya pengelolaan sampah dan penyempitan aliran sungai akibat pembangunan yang tidak terkendali juga memperburuk kondisi, memperlambat aliran air dan menyebabkan genangan meluas. Dampaknya, sejumlah ruas jalan utama, pemukiman, dan fasilitas umum terendam, mengganggu aktivitas warga dan merusak infrastruktur kota.
BNPB menjelaskan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta aliran air yang datang dari daerah Bogor. Mereka menyebutkan bahwa kombinasi kedua faktor tersebut memperburuk keadaan dan menyebabkan banjir di Bekasi.
“Banjir terjadi disebabkan hujan yang deras dan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dikutip dari detik.com, Selasa (4/3/2025).
BNPB melaporkan bahwa tujuh kecamatan di Kota Bekasi terdampak oleh banjir. Kecamatan-kecamatan tersebut antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
Ia mengungkapkan bahwa sekitar 140 rumah warga di Kota Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, 15 rumah juga terdampak dengan ketinggian air mencapai 150 cm. BNPB masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban yang terdampak banjir.
Afif menjelaskan bahwa 24 daerah akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU), sementara dua daerah lainnya perlu memperbaiki berita acara rekapitulasi. Ia menambahkan bahwa KPU akan melaksanakan seluruh putusan MK dengan penuh tanggung jawab.
“Untuk perbaikan di daerah-daerah yang ada PSU (berjumlah) 24 dan 2 tempat yang perbaikan berita acara dan juga rekapitulasi yang bebannya diberikan di KPU RI. Semuanya kita harus laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
BNPB memastikan bahwa tim petugas gabungan telah menyiagakan sejumlah perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir. Selain itu, BNPB juga masih dalam proses pendataan jumlah warga yang terdampak.
PLN Kota Bekasi masih perlu memadamkan jaringan listrik demi keselamatan selama proses evakuasi, mengingat ketinggian banjir di beberapa area masih cukup tinggi.