Peringatan Rabies di Bali: Turis Asing Diminta Lebih Waspada

gambar_Angry Aggressive Mad Dog Outdoors in the park_(istockphoto)

GardaNTT.id – Peringatan terkait rabies di Bali semakin mengemuka setelah sejumlah kasus baru ditemukan, mengingatkan turis asing untuk lebih waspada selama berkunjung ke pulau tersebut.

Virus rabies, yang umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi, menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Bali, yang dikenal dengan kekayaan alam dan satwa liar, sering kali menjadi tempat interaksi antara wisatawan dan hewan-hewan lokal seperti anjing liar.

Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau turis asing untuk menghindari kontak dengan hewan-hewan tersebut dan segera mencari pertolongan medis jika terjadi gigitan atau cakaran. Kesadaran akan bahaya rabies sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini, serta menjaga keselamatan para pengunjung yang menikmati keindahan Bali.

Pria berusia 35 tahun itu meninggal dunia karena rabies pada minggu lalu, setelah mengalami gejala seperti gelisah dan demam tinggi. Dia digigit anjing liar enam bulan sebelumnya di Distrik Sukasada, Kabupaten Buleleng, sekitar dua jam dari ibu kota Bali, Denpasar. Alih-alih segera mendapatkan perawatan medis setelah digigit anjing, pria tersebut hanya membersihkan lukanya dengan air.

Melansir CNN Indoneia Selasa (4/3/2025), Ni Made Suparmi, Kepala Divisi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian Kota Denpasar, melaporkan bahwa hingga 19 Februari 2025, 2.266 anjing telah divaksinasi, yang hanya mewakili 2,75% dari total populasi, menurut The Bali Sun.

Rabies umumnya memiliki periode inkubasi antara 2 hingga 3 bulan, tetapi gejalanya bisa muncul dalam waktu hingga satu tahun, tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah virus dan titik masuknya ke tubuh.

Pada tahun 2025, pemerintah daerah Bali bertujuan untuk memvaksinasi 91% dari sekitar 74.000 anjing yang ada di Denpasar guna mengendalikan penyebaran rabies.

Bali, yang dikenal dengan keindahan alamnya, pantai-pantai yang masih asri, serta warisan budaya yang kaya, menyambut kedatangan 6,3 juta turis asing pada tahun lalu, melampaui jumlah sebelum pandemi.

Pada tahun ini, Pulau Dewata menargetkan untuk menarik 6,5 juta turis asing. Pada Oktober 2024, pembaca Condé Nast Traveler memilih Bali sebagai pulau terindah di Asia dalam ajang Penghargaan Pilihan Pembaca majalah tersebut.

Desa Haju