GardaNTT – Masa Prapaskah adalah waktu yang penuh makna bagi umat Katolik di seluruh dunia. Tahun 2025, seperti tahun-tahun sebelumnya, umat Katolik akan menjalani masa Prapaskah yang dimulai pada Rabu Abu dan berakhir pada Hari Raya Paskah. Selama masa ini, ada dua kewajiban utama yang harus dipatuhi oleh umat Katolik, yaitu puasa dan pantang.
Aturan-aturan ini bertujuan untuk membantu umat Katolik menghayati pertobatan, memperdalam hubungan dengan Tuhan, dan menyiapkan diri menyambut kebangkitan Kristus pada Paskah. Berikut adalah penjelasan mengenai aturan puasa dan pantang Katolik pada tahun 2025 yang perlu diketahui oleh umat?
Dalam tradisi Katolik, puasa dan pantang adalah bentuk penyangkalan diri yang dilakukan sebagai bagian dari pertobatan dan penghayatan atas penderitaan Kristus. Puasa berarti mengurangi jumlah makanan atau makan dengan lebih sederhana, sementara pantang berarti menghindari makanan tertentu atau jenis makanan tertentu yang dianggap mewah atau tidak perlu.
“Semua orang beriman Kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, di mana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang”, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (6/3/2025).
Aturan pantang dan puasa Katolik 2025

Pantang berlaku pada Rabu Abu, Jumat Agung, dan pada semua hari Jumat sepanjang masa Prapaskah. Umat Katolik yang berusia 14 tahun ke atas diwajibkan untuk berpantang. Pantang berarti menghindari konsumsi daging dari hewan ternak, unggas, atau makanan yang berasal dari daging tersebut, meskipun ikan diperbolehkan.
Pada masa Prapaskah, pantang bertujuan untuk mengingatkan umat akan pengorbanan Kristus yang rela berkorban bagi umat manusia. Pantang bukan hanya sekadar tentang makanan, tetapi juga sebagai upaya untuk menjauhkan diri dari hal-hal duniawi dan lebih fokus pada kehidupan rohani. Secara rinci dapat disimak sebagai berikut:
5 Maret 2025: pantang dan puasa
7 Maret 2025: pantang
14 Maret 2025: pantang
21 Maret 2025: pantang
28 Maret 2025: pantang
4 April 2025: pantang
11 April 2025: pantang
18 April 2025: pantang dan puasa
1. Puasa

Puasa dalam tradisi Katolik adalah bentuk penyangkalan diri yang dilakukan dengan cara mengurangi atau membatasi konsumsi makanan dan minuman, sebagai bagian dari pertobatan, penghayatan penderitaan Kristus, dan memperdalam kehidupan rohani.
Puasa diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak hanya mengurangi kenikmatan jasmani, tetapi juga bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan menunjukkan rasa syukur serta kerendahan hati. Puasa Katolik biasanya dilakukan selama masa Prapaskah, dimulai pada Rabu Abu dan berlangsung hingga Jumat Agung.
2. Pantang

Arti Pantang dalam Katolik adalah salah satu bentuk disiplin rohani yang melibatkan penghindaran atau pembatasan konsumsi makanan tertentu, khususnya daging, sebagai tanda pertobatan dan penyangkalan diri. Pantang biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu dalam kalender liturgi Katolik, seperti Rabu Abu dan Jumat Agung, serta pada setiap hari Jumat sepanjang masa Prapaskah.
Aturan puasa dan pantang Katolik di masa Prapaskah 2025 mengundang umat untuk lebih mendalam menjalani pertobatan dan kehidupan rohani. Melalui puasa dan pantang, umat Katolik diingatkan untuk menahan diri dari godaan duniawi dan lebih memusatkan perhatian pada kasih Tuhan yang tiada batas. Dengan berpuasa dan berpantang, umat Katolik diajak untuk merasakan penderitaan Kristus dan memperbaharui semangat hidup rohani yang penuh dengan kasih dan pengorbanan.