GardaNTT.id – Peristiwa mengejutkan terjadi di Citereup, Bogor, saat seorang remaja berusia 17 tahun menjadi korban pemukulan dengan airsoft gun hanya karena membangunkan warga untuk sahur. Insiden yang sempat viral di media sosial ini memicu pertanyaan dan rasa penasaran publik terkait apa yang sebenarnya terjadi.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria yang terlihat marah dan menembakkan airsoft gun. Dalam narasi yang menyertai video tersebut, disebutkan bahwa remaja itu ditembak saat membangunkan warga untuk sahur. Namun, pihak kepolisian segera memberikan klarifikasi terkait peristiwa ini.
Kapolsek Citereup, AKP Ari Nugroho, membantah narasi tersebut dan mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada penembakan yang terjadi. Menurutnya, peristiwa tersebut bermula ketika pelaku merasa terganggu dengan aktivitas remaja yang sedang membangunkan warga sahur.
“Info awal sebetulnya bukan penembakan. Jadi, saat remaja itu membangunkan sahur, mungkin pelaku merasa keberisikan atau ada hal lain yang membuatnya emosi. Ada yang sempat menembakkan airsoft gun, tetapi bukan ke sasaran dan bukan ke korban,” jelas AKP Ari kepada wartawan dikutip dari CNN Indonesia pada Senin (17/3/2025)..
Akibat kejadian ini, korban yang bernama Ahmad (bukan nama sebenarnya) mengalami luka di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Meskipun demikian, kejadian ini tidak sampai menyebabkan cedera parah, namun cukup membuat trauma bagi korban.
Polisi kemudian berhasil menangkap pelaku yang diketahui bernama Heri (40), seorang warga setempat. Heri kini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian. Polisi juga tengah mendalami alasan kepemilikan airsoft gun oleh pelaku.
“(Pelaku) adalah seorang warga sipil. Untuk alasan kepemilikan airsoft gun, kita masih dalami. Pelaku saat ini masih kami tahan, sedangkan korban masih dirawat di rumah sakit,” kata AKP Ari Nugroho.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Citereup, Iptu Rustami, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan pelaku, Heri merasa terganggu dengan kebisingan yang ditimbulkan saat sahur. Pelaku menjelaskan bahwa istrinya sedang sakit dan membutuhkan istirahat yang tenang. “Pelaku merasa terganggu, kemudian memukul korban dengan airsoft gun. Memang tidak ada niat untuk melukai, namun yang jelas perbuatannya tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ujar Iptu Rustami.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya sikap toleransi dan saling menghargai, terutama dalam menjalani ibadah puasa yang memerlukan kedamaian dan ketenangan. Polisi pun menghimbau agar warga tidak mudah tersulut emosi dalam menghadapi hal-hal kecil yang mungkin tidak disengaja.