Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Jurnal Elektronik Sebagai Fasilitas Sumber Belajar dan Referensi Online

GardaNTT.id-Perkembangan informasi, teknologi, dan komunikasi yang masif pada abad ke-21 ini telah mengubah cara produksi dan konsumsi informasi serta media penyimpanannya. Teknologi internet berbasis web dalam hal ini telah memunculkan suatu model penerbitan dan distribusi sumber informasi dalam format digital yang telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.


Uraian di atas sejalan dengan Rosenberg (Katawalba, 2016) yang menyatakan, “Perpindahan dari produk fisik ke produk virtual telah menciptakan cara baru untuk membuat, menyimpan, mengakses, menggunakan, dan mengelola konten serta hasil kerja dan tantangan baru dalam pelbagai bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan”.

Desa Haju


Dalam kaitan dengan itu, ketika membicarakan manajemen sarana dan prasarana pendidikan, keberadaan informasi, teknologi, dan komunikasi tidak dapat dilepaskan sebagai fasilitas pendukung praktik pendidikan. Dalam konteks praktik pembelajaran di sekolah, saat ini sebagian besar lembaga pendidikan tidak lagi bergantung pada bahan cetak tetapi mulai memanfaatkan e-resources (sumber elektronik) untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sumber daya elektronik telah menjadi prasarana vital dalam dunia pendidikan, hal mana siswa dan guru dapat memanfaatkannya untuk melengkapi sumber belajar dan referensi dalam praktik pembelajaran.
Ada berbagai jenis sumber belajar elektronik seperti buku elektronik (e-book), jurnal elektronik (e-journal) dan lain-lain. Pemanfaatan sumber belajar dan/atau referensi online ini dianggap urgen mengingat karena jurnal elektronik dan buku elektronik dapat dengan muda diakses bahkan dapat diunduh secara gratis. Selain itu, keberadaan jurnal elektronik dan buku elektronik dapat dipercaya keterandalan dan validitasnya karena dapat ditelusuri baik kualitas maupun keabsahan reputasinya dengan melihat lembaga pengindeks sebagai indikator reputasi (seperti indeks garuda, sinta, scopus, dan lain-lain).


Jurnal elektronik sendiri telah lama muncul di dalam dunia pendidikan, khususnya dalam lingkup perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian. Dalam bahasa Inggris jurnal elektronik disebut open system journal (OJS). Dari namanya, jurnal elektronik merupakan jurnal dalam sistem terbuka yang dapat ditelusuri dan diakses dengan mudah oleh siapapun (Harisyah & Azwar, 2015).


Karakteristik jurnal elektronik yang selalu update memungkinkan perkembangan informasi ilmiah yang lebih mutakhir untuk dapat diakses, terutama sebagai sumber belajar (bahan ajar) ataupun rujukan dan pembanding dalam suatu penelitian. Hal ini sejalan dengan hasil kajian Ahmed (2013) bahwa jurnal elektronik termasuk sumber belajar dan referensi yang paling banyak digunakan daripada buku elektronik karena sajian di dalam jurnal elektronik lebih cepat dan didasarkan pada hasil penelitian yang lebih mutakhir. Artikel-artikel yang tersaji di dalam sebuah jurnal elektronik sangat praktis untuk dapat dimanfaatkan di dalam pembelajaran.


Melihat urgensinya itu, hemat saya, keberadaan jurnal elektronik harus mulai diintegrasikan dengan perpustakaan sekolah sehingga dapat dengan mudah diakses oleh para guru dan siswa. Pengelolaannya perlu dibakukan melalui suatu sistem digital yang paten sebagaimana layaknya pengelolaan perpustakaan klasik, mulai dari pengadaan (langganan), penyimpanan dan penggunaannya. Dalam kaitan dengan itu tentu dibutuhkan sumber daya manusia (pengelola) jurnal elektronik yang andal di satu sisi dan penggunaan melek informasi dan teknologi di sisi lain pada sebuah lembaga pendidikan (Nurdiansyah & Pratita, 2019).


Meskipun sangat penting dan memiliki manfaat yang luar biasa di dalam praktik pendidikan, keberadaan jurnal elektronik tentu memiliki beberapa kelemahan. Pertama, untuk mengakses jurnal elektronik harus tersedia jaringan internet yang memadai. Dalam situasi tertentu, beberapa perpustakaan di lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki koneksi internet yang kurang memadai akan mengalami hambatan. Kedua, beberapa jurnal elektronik bereputasi harus berbayar (premium). Para guru dan siswa, karena itu, belum tentu mampu berlangganan jurnal elektronik bereputasi.
Ketiga, kurangnya pendidikan dan pelatihan mengenai teknik penelusuran terhadap sumber (tautan) jurnal elektronik. Hasil kajian Manda (dalam Terrion 2008) menemukan bahwa para guru, siswa, bahkan mahasiswa di perguruan tinggi pada umumnya belum memiliki skill yang maksimal untuk menelusuri tautan-tautan jurnal bereputasi dari penerbit-penerbit ternama seperti Willey, Elsavier, Emerald, dan lain-lain.


Selain itu, mereka juga belum banyak mendapatkan informasi dan teknik penelusuran yang tepat, serta belum mampu membedakan jurnal bereputasi dan kurang bereputasi. Oleh karena itu, suatu pendidikan dan pelatihan terhadap mahasiswa dianggap sangat mendesak karena dari sana mereka akan memperoleh keterampilan untuk mendapatkan sumber belajar dan referensi yang kredibel, valid, dan reputable.
Berdasarkan paparan di atas, penulis menyarankan beberapa hal.

Pertama, lembaga-lembaga pendidikan perlu menyediakan fasilitas yang bisa dapat membantu guru dan siswa untuk mengakses jurnal-jurnal sebagai sumber belajar dan referensi di dalam pembelajaran Dalam arti itu, perpustakaan yang dikelola sudah saatnya harus mengakomodasi sistem digital, terutama dalam hal pengelolaan dan penyediaan e-resources, termasuk jurnal elektronik bereputasi.


Kedua, lembaga-lembaga pendidikan perlu mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, antara lain meliputi, fasilitas internet agar dapat memudahkan akses ke e-journal. Ketiga, peserta didik perlu dibekali dengan literasi informasi dan teknologi, terutama pendidikan dan pelatihan yang berkaitan pemanfaatan e-journal. Keempat, sumber daya manusia dalam mengelola perpustakaan kiranya perlu dipersiapkan melalui penjaringan dan studi lanjut di bidang TIK agar pengembangan perpustakaan yang berorientasi digital dapat ditangani dengan lebih baik.

Penulis: Oliva Darlis Do, S. Ag.

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju