GardaNTT.id – Aksi menyalakan mercon atau petasan sering kali dianggap sebagai bentuk hiburan atau perayaan bagi banyak orang, terutama pada momen-momen tertentu seperti hari raya atau acara spesial.
Namun, apa jadinya jika aksi ini dilakukan dengan sengaja saat aparat keamanan, seperti polisi dan TNI, melintas di jalan umum? Apakah ini sekadar tindakan iseng atau sebuah provokasi berisiko yang dapat membawa konsekuensi hukum dan mengancam keselamatan?
Sebuah kejadian yang terjadi di sebuah desa di Jakarta mengungkapkan dampak berbahaya dari aksi ini. Seorang pria nekat menyalakan mercon tepat saat rombongan aparat yang terdiri dari polisi dan TNI melintas. Tindakan ini tak hanya mengganggu ketenangan situasi, tetapi juga berisiko membahayakan keselamatan semua pihak yang terlibat, termasuk warga sekitar.
Polres Metro Jakarta Pusat telah menangkap enam remaja yang tertangkap tangan membawa dan menyalakan petasan di kawasan Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, karena dianggap mengganggu ketertiban umum, pada Sabtu malam (15/3).
“Tim Patroli Perintis Presisi langsung bergerak setelah mendapat laporan adanya sekelompok remaja yang melakukan iring-iringan sambil membawa bendera dan menyalakan petasan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, yang dikutip dari antaranews.com, Rabu (19/3/2025).
Dia menjelaskan bahwa tindakan para remaja tersebut telah mengganggu ketertiban umum dan berisiko membahayakan keselamatan pengunjung di sekitarnya.
“Kami berhasil mengamankan enam remaja beserta barang bukti,” kata Susatyo.
Keenam remaja yang ditangkap tersebut berinisial MY (17), RA (12), M (15), R (12), RZ (15), dan RL (16), yang berasal dari Jakarta Utara, dengan sebagian masih berstatus sebagai pelajar.
Menurutnya, pendekatan yang dilakukan oleh kepolisian tidak hanya berupa tindakan hukum, tetapi juga pembinaan, agar para remaja ini tidak terjerumus ke dalam perilaku yang lebih berbahaya.
“Kami memahami bahwa mereka masih remaja, mudah terbawa arus pergaulan dan emosi. Oleh karena itu, kami tidak hanya menindak, tetapi juga membina,” ujarnya.
Susatyo menambahkan bahwa orang tua dan lingkungan juga memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam perilaku yang berisiko.
Dia juga mengajak keluarga dan masyarakat untuk lebih perhatian terhadap aktivitas anak-anak di luar rumah.
“Kami ingin menegaskan bahwa kepolisian tidak hanya hadir untuk menindak, tetapi juga melindungi. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar lingkungan kita tetap kondusif,” katanya.
Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Willian Alexander, menyampaikan bahwa petugas menemukan sebuah petasan yang sudah diledakkan di tempat kejadian.
“Kami menemukan satu petasan yang sudah meledak, diduga sengaja dinyalakan oleh kelompok remaja ini. Untuk menghindari kejadian serupa, mereka kami bawa ke Polsek Kemayoran untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Willian.
Setelah diamankan, para remaja ini akan didata dan orang tua mereka akan dipanggil. Polisi berharap insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi mereka untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.
Dampak Sosial dan Gangguan pada Aparat Keamanan
Tindakan seperti ini juga bisa memicu ketegangan antara warga dan aparat. Polisi dan TNI memiliki tugas penting untuk menjaga ketertiban dan keamanan, dan aksi semacam ini bisa membuat mereka teralihkan dari fokus utama mereka.
Tidak hanya itu, aksi provokatif semacam ini juga dapat merusak hubungan baik antara masyarakat dan aparat, yang seharusnya saling mendukung dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif.
Selain itu, warga sekitar yang merasa terganggu bisa mengalami kecemasan dan ketakutan. Dalam situasi tertentu, jika mercon yang diledakkan cukup keras, bisa menyebabkan kepanikan, yang bahkan bisa berujung pada kerusakan fisik maupun mental bagi mereka yang ada di sekitar lokasi.
Mengapa Mercon Dapat Menjadi Berbahaya?
Mercon, meski dianggap sebagai hiburan oleh banyak orang, pada dasarnya adalah benda yang dapat menyebabkan risiko kebakaran, cedera, atau bahkan kematian. Setiap tahun, banyak insiden terjadi akibat ledakan mercon yang tidak terkontrol. Pada 2023, misalnya, tercatat ratusan kasus kecelakaan akibat petasan, yang sebagian besar melibatkan anak-anak dan remaja.
Tidak hanya itu, mercon juga memiliki dampak lingkungan, seperti polusi suara dan udara, yang mengganggu ketenangan warga. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan keselamatan saat menggunakan mercon, dan lebih bijaksana dalam memilih waktu dan tempat yang tepat untuk menikmati hiburan tersebut.
Hiburan atau Ancaman?
Bersenang-senang dengan menyalakan mercon mungkin menjadi tradisi atau hiburan bagi sebagian orang, tetapi ketika dilakukan dalam situasi yang tidak tepat, seperti saat aparat keamanan melintas, hal ini bisa menjadi aksi provokatif yang berisiko tinggi. Dampak sosial, hukum, dan keselamatan yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada sekadar momen kesenangan sesaat.
Penting bagi masyarakat untuk menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan mercon sembarangan, dan bagi aparat keamanan untuk selalu menegakkan hukum dengan tegas terhadap tindakan yang dapat merusak ketertiban. Lebih baik memilih cara yang lebih aman dan bertanggung jawab dalam merayakan momen bahagia, tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.