Kapan Musim Kemarau 2025 Mulai? BMKG Berikan Prediksi Tanggalnya, Simak Selengkapnya Disini!

ilustrasi musim kemerau

GardaNTT.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan prediksi mengenai waktu dimulainya musim kemarau 2025 di Indonesia. Berdasarkan analisis data cuaca dan iklim, BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau tahun ini akan dimulai pada bulan Mei 2025.

Musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2025, dengan puncaknya kemungkinan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, “Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli dan Agustus 2025.” Pernyataan ini disampaikan pada Kamis, 13 Maret 2025, dan dikutip dari Liputan6.com, Selasa (18/3/2025).

BMKG juga memperkirakan adanya peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Oleh karena itu, langkah antisipasi sejak dini dari berbagai sektor, termasuk pertanian, kebencanaan, dan lingkungan, sangat penting untuk menghadapi musim kemarau tahun ini.

BMKG mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami kemarau dengan curah hujan yang lebih rendah dari rata-rata normal. Beberapa daerah yang diprediksi mengalami kondisi kemarau lebih kering antara lain Sumatera bagian utara, sebagian Kalimantan Barat, Sulawesi tengah, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

Situasi ini dapat berpotensi menyebabkan kekeringan yang lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri dengan cara menghemat air dan lebih waspada terhadap ancaman kebakaran.

Prediksi dan Penyebab Musim Kemarau 2025

Menurut BMKG, musim kemarau 2025 diperkirakan akan terjadi lebih cepat daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pola cuaca yang dipengaruhi oleh fenomena El Niño, yang menyebabkan penurunan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Wilayah yang kemungkinan besar akan merasakan dampak kemarau panjang antara lain adalah Nusa Tenggara, Jawa Timur, Bali, dan sebagian Sumatera.

Fenomena ini biasanya juga berdampak pada menurunnya sumber daya air di banyak daerah, yang akan mempengaruhi kebutuhan air bersih dan pertanian, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di daerah-daerah yang rawan kebakaran.

Dampak Musim Kemarau bagi Masyarakat

Seperti yang telah diprediksi, musim kemarau 2025 dapat menimbulkan beberapa dampak signifikan, terutama di sektor pertanian dan sumber daya air. Petani di daerah yang terdampak kemarau panjang akan menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal kekurangan pasokan air untuk irigasi tanaman.

Selain itu, musim kemarau yang panjang juga meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan, yang dapat mengganggu kualitas udara di sekitar area yang terdampak.

Untuk itu, BMKG mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan kekeringan untuk lebih siap mengelola penggunaan air dan melakukan langkah-langkah pencegahan kebakaran dengan lebih proaktif.

Tips Menghadapi Musim Kemarau

BMKG juga memberikan sejumlah saran untuk masyarakat dalam menghadapi musim kemarau yang akan datang. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Penghematan Air: Masyarakat disarankan untuk lebih hemat dalam penggunaan air, terutama di daerah yang rawan kekeringan.
  • Pencegahan Kebakaran: Selalu berhati-hati dalam membuang sampah dan menghindari pembakaran sembarangan di luar ruangan untuk mengurangi risiko kebakaran lahan dan hutan.
  • Pemantauan Cuaca: Ikuti informasi terkini dari BMKG melalui situs resmi atau aplikasi cuaca untuk memperoleh data terbaru tentang cuaca dan potensi bencana.
  • Kesehatan Tubuh: Selama musim kemarau, suhu yang tinggi bisa berisiko menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air putih.

Musim kemarau 2025 diperkirakan akan dimulai pada bulan Mei 2025, dengan puncaknya terjadi sekitar bulan Juni hingga Agustus 2025. BMKG mengingatkan agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan, seperti kekurangan pasokan air dan peningkatan risiko kebakaran.

Dengan persiapan yang matang, diharapkan masyarakat dapat melewati musim kemarau ini dengan lebih aman dan terkendali.

Untuk mendapatkan informasi terkini seputar cuaca dan iklim, masyarakat dapat memantau pembaruan dari BMKG melalui situs resmi mereka dan aplikasi cuaca yang tersedia.

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju