Malaysia Siap Sambut Gelombang Wisatawan Muslim Selama Ramadan, Bagaimana dengan Indonesia?

Ilustrasi suasana semarak Ramadan di Malaysia. (Republika)

GardaNTT.id – Dengan Ramadan yang semakin dekat, Malaysia mempersiapkan diri untuk menyambut gelombang besar wisatawan mancanegara (wisman), dengan perkiraan kedatangan antara 250.000 hingga 400.000 pengunjung asing. Destinasi favorit para wisatawan ini akan merayakan Ramadan dengan berbagai kegiatan budaya yang meriah, serta menyediakan pengalaman wisata religi yang memikat.

Melansir dari CNN Indonesia Rabu (12/3/2025), para wisatawan, terutama dari negara-negara dengan mayoritas Muslim, dapat menikmati suasana Ramadan yang khas, di mana mereka tidak hanya bisa beribadah, tetapi juga merasakan kehangatan budaya Malaysia yang beragam.

Presiden Asosiasi Operator Pariwisata Bumiputra Malaysia (Bumitra), Wan Muhamad Adam Wan Norudin, menyatakan bahwa reputasi Malaysia sebagai destinasi utama wisata Ramadan semakin kuat.

Tahun ini, Malaysia kembali siap menarik ribuan wisatawan dari Indonesia, Brunei, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, serta beberapa negara lainnya, seperti Turki yang semakin berminat merasakan keunikan acara budaya selama bulan suci ini.

Peningkatan Wisatawan Muslim ke Malaysia

Pada Ramadan tahun ini, Malaysia diperkirakan akan menjadi tujuan utama bagi wisatawan Muslim yang ingin merayakan bulan penuh berkah dengan beragam kegiatan keagamaan dan budaya. Banyak wisatawan Muslim yang akan datang pada minggu terakhir Ramadan, saat suasana belanja dan persiapan Hari Raya semakin meriah.

Selain menikmati pasar Ramadan yang ramai, para wisatawan juga bisa berbuka puasa bersama masyarakat setempat, berpartisipasi dalam salat tarawih, dan merasakan kehangatan tradisi lokal yang telah menjadi ciri khas negara ini.

Antara Januari dan November 2024, Malaysia menyambut lebih dari 4,82 juta wisatawan Muslim, dengan negara asal yang mayoritas datang dari Indonesia, Brunei, Pakistan, Arab Saudi, dan Kazakhstan.

Peningkatan kedatangan wisatawan Muslim dari negara-negara ini menunjukkan bagaimana Malaysia menjadi destinasi yang semakin populer, terutama bagi mereka yang ingin merayakan Ramadan dengan cara yang berbeda.

Fokus Baru Wisatawan Muslim dari China

Malaysia juga semakin mengincar pasar wisatawan Muslim dari China. Dengan populasi Muslim yang mencapai sekitar 100 juta, banyak dari mereka yang belum pernah mengunjungi Malaysia. Hal ini membuka peluang besar bagi Malaysia untuk memperkenalkan diri sebagai tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan Muslim China, sebuah pasar yang berpotensi sangat besar untuk sektor pariwisata.

Indonesia Target Wisatawan Muslim Ramadan Masih Menjadi Misteri

Sementara Malaysia siap dengan target kedatangan wisatawan asing, Indonesia, yang juga merupakan negara dengan mayoritas Muslim, belum mengungkapkan secara resmi target kedatangan wisatawan mancanegara selama Ramadan tahun ini.

Meskipun demikian, Indonesia tetap menjadi salah satu tujuan wisata populer bagi wisatawan Muslim, dengan berbagai tempat suci dan destinasi religi yang kental dengan nuansa Islam. Fokus Indonesia lebih terarah pada wisatawan domestik, dengan Kementerian Pariwisata menargetkan 111 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) selama libur Lebaran 2025.

Menyambut Ramadan dengan Harapan

Bagi Malaysia, Ramadan tahun ini menjadi peluang besar untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan Muslim. Dari berbagai festival budaya, pasar Ramadan, hingga pengalaman spiritual yang khas, Malaysia berhasil menawarkan lebih dari sekadar destinasi wisata ia menjadi tempat bagi wisatawan untuk merasakan esensi Ramadan dalam suasana yang penuh dengan kekayaan budaya dan tradisi Islam.

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara selama Ramadan, dengan daya tarik budaya dan religi yang tidak kalah menarik. Meski belum ada angka resmi, Indonesia memiliki kekuatan untuk bersaing dengan Malaysia dalam menarik wisatawan Muslim, baik domestik maupun internasional.

Bagaimanapun juga, kedua negara berusaha memanfaatkan momentum Ramadan untuk memajukan sektor pariwisata mereka dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.

Apakah Indonesia akan mampu mengikuti jejak Malaysia dalam menarik wisatawan Muslim selama Ramadan? Waktu akan memberi jawabannya.

Desa Haju