GardaNTT.id – Seorang pemuda asal Tasikmalaya, Dani Ramdani (28), memilih jalan hidup yang tidak biasa. Bukannya mengejar kesenangan atau kebebasan masa muda seperti kebanyakan teman seusianya, Dani justru mengabdikan dirinya untuk mendidik dan merawat anak-anak yatim di Yayasan Al Mauna, Pangandaran.
Sejak 2021, setelah menyelesaikan masa pendidikan di pondok pesantren, Dani telah menetap di yayasan ini, merelakan waktunya untuk mendampingi dan membimbing anak-anak dari berbagai daerah, seperti Tasikmalaya, Tangerang, hingga Cilacap.
“Ketika itu, saya sedang duduk di kamar dan mendapat telepon dari teman sepondok yang memberitahukan ada yayasan anak yatim yang membutuhkan pengasuh dan guru ngaji. Tanpa pikir panjang, saya langsung tertarik, karena mengurus anak yatim adalah amal yang sangat besar pahalanya,” cerita Dani, mengenang awal perjalanannya sebagai pengasuh anak yatim dikutip dari detikjabar Rabu (12/3/2025).
Mengabdi dengan Sepenuh Hati
Di Yayasan Al Mauna, Dani bukan hanya mengajar ilmu agama, namun juga mendidik anak-anak yatim dalam berbagai keterampilan hidup. Anak-anak yang diasuhnya diajarkan berkebun, bela diri, serta keterampilan umum lainnya selain pelajaran agama. Tugasnya pun tidak ringan; Dani bertanggung jawab memastikan setiap anak bangun pagi, memulai aktivitas dengan semangat, hingga mempersiapkan mereka berangkat sekolah.
“Menjadi pengasuh anak yatim bukanlah keinginan orang tua saya. Ini adalah pilihan saya sendiri, karena saya merasa ada ketenangan batin saat bisa mengurus mereka. Pahala yang saya dapatkan, insya Allah jauh lebih besar daripada apa yang saya korbankan,” ungkap Dani dengan penuh ketulusan.
Meski hidup jauh dari keluarga dan teman-teman, Dani merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh yayasan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “Alhamdulillah, segala kebutuhan saya tercukupi dari yayasan, saya merasa cukup dan bahagia tinggal di sini bersama anak-anak,” tambahnya.
Bulan Ramadan yang Penuh Berkah
Bulan Ramadan menjadi momen penuh berkah bagi Dani dan anak-anak asuhnya. Yayasan Al Mauna rutin mengadakan berbagai program yang melibatkan anak-anak, termasuk pesantren kilat dan kegiatan tadarus bersama. Setiap sore, mereka berbuka puasa bersama, dilanjutkan dengan tadarus dan tahajud bersama. Bagi Dani, Ramadan adalah waktu untuk mempererat kebersamaan sekaligus memperdalam ilmu agama.
“Ramadan adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kami untuk menguatkan ikatan batin dengan anak-anak. Semua kegiatan di sini sangat rutin dan memberikan kedamaian hati bagi saya dan mereka,” jelas Dani.
Melalui dedikasi dan pengorbanannya, Dani menunjukkan bahwa pengabdian sejati tidak mengenal batas usia atau keinginan duniawi.
Masa mudanya mungkin tidak seperti teman-temannya, tetapi bagi Dani, kebahagiaan sejati terletak pada memberikan yang terbaik untuk anak-anak yatim piatu yang membutuhkan bimbingan dan kasih sayang.