GardaNTT.id – Peristiwa mengejutkan terjadi di Polsek Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin malam (17/3). Massa yang diduga berasal dari Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, menyerang kantor polisi dengan amukan yang tak terkendali. Serangan ini dipicu oleh tuduhan pencurian ponsel yang berujung pada aksi kekerasan.
Melansir dari CNN Indonesia selasa (18/3/2025) dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak sejumlah motor milik Polsek Kayangan dibakar oleh massa yang semakin beringas.
Pintu dan jendela kantor polisi tersebut rusak parah akibat lemparan batu dan pukulan kayu. Mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi segera berusaha memadamkan api yang membakar kendaraan tersebut.
Kronologi Kejadian
Insiden ini bermula ketika seorang warga menduga bahwa ponsel yang hilang adalah miliknya. Setelah melapor ke pihak kepolisian, aparat kemudian memanggil terlapor untuk dimintai keterangan. Namun, tak lama setelah itu, terlapor ditemukan tewas dengan cara gantung diri, yang diduga karena depresi atas tuduhan pencurian tersebut.
Kesalahpahaman yang berkembang semakin memanas, hingga akhirnya massa yang geram menyerang Polsek Kayangan. Para pelaku yang marah menganggap aparat tidak melakukan tindakan yang sesuai dengan kasus tersebut, yang mengarah pada kerusuhan besar di tengah malam.
Polisi Belum Memberikan Keterangan Lengkap
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai kejadian tersebut. Kasi Humas Polres Lombok Utara, IPDA Made Wiryawan, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Polda NTB untuk menangani lebih lanjut peristiwa ini.
Insiden penyerangan Polsek Kayangan menunjukkan betapa cepatnya ketegangan sosial dapat berubah menjadi kekerasan, terutama ketika masalah kecil berkembang menjadi konflik besar akibat kesalahpahaman.
Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya penanganan yang hati-hati dan transparan terhadap tuduhan yang dapat memicu reaksi berlebihan dari masyarakat. Polsek Kayangan dan pihak berwenang diharapkan segera memberikan klarifikasi dan penanganan yang tepat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
