Prabowo Ajak Dialog dengan Tokoh ‘Indonesia Gelap’ untuk Cari Solusi Bersama

Prabowo Ingin Temui Tokoh 'Indonesia Gelap' Secara Tertutup. (foto detiknews.com)

GardaNTT.id – Presiden Prabowo Subianto kembali mencuri perhatian publik dengan keinginannya untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh yang sebelumnya menyuarakan pandangan tentang ‘Indonesia Gelap’ dan isu-isu sosial lainnya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif di kediamannya di Hambalang, Bogor, pada Jumat (6/4), Prabowo menyampaikan bahwa dia ingin berdialog secara terbuka dengan pihak-pihak yang memiliki pandangan kritis terhadap situasi Indonesia, namun dia mengusulkan agar pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup.

“Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa saja, mari kita bahas. Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” ujar Prabowo, menunjukkan kesiapannya untuk mencari solusi dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki pandangan berbeda, seperti dikutip dari CNN Indonesia pada Selasa (8/4/2025).

Prabowo menegaskan bahwa dirinya siap untuk bekerja bersama guna mengatasi pandangan pesimistis yang menyebutkan Indonesia dalam kondisi “gelap.”

“Maksudnya oke kalau memang Indonesia gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” tambahnya dengan nada yang tegas.

Optimisme dan Tantangan Ekonomi Global

Di tengah kondisi ekonomi global yang terus bergejolak, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia dapat menghadapi tantangan ini. Salah satu isu yang mendapat perhatian Prabowo adalah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap banyak negara, termasuk Indonesia.

Meski demikian, Prabowo tetap optimis Indonesia mampu melewati krisis ekonomi ini, dengan catatan semua pihak bersatu dan saling mendukung.

Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia sudah terbukti mampu mengatasi krisis besar sebelumnya, seperti pada tahun 1968, 1998, 2008, dan bahkan pandemi Covid-19 di tahun 2020. Menurutnya, kunci untuk melewati masa-masa sulit adalah kerukunan antar masyarakat. “Ya kita hadapi, dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” ujarnya.

Perhatian pada Masalah Gizi dan Stunting

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap masalah gizi buruk yang masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di desa-desa.

Dia mencatat bahwa banyak anak-anak yang mengalami stunting, kondisi di mana pertumbuhan fisik anak tidak sesuai dengan usianya karena kekurangan gizi. Hal ini, menurut Prabowo, menjadi salah satu masalah besar yang perlu segera ditangani.

“Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” ungkap Prabowo, menunjukkan rasa empatinya terhadap kondisi yang dialami anak-anak Indonesia. Dia menceritakan pengalamannya saat mengunjungi desa-desa dan bertemu dengan anak-anak yang tampak lebih muda dari usia sebenarnya karena kekurangan gizi.

“Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen, what do we do?” imbuhnya.

Dialog untuk Membangun Indonesia yang Lebih Baik

Dengan tekad untuk membawa perubahan, Prabowo menegaskan pentingnya dialog yang konstruktif dan menyeluruh, baik dengan pihak yang kritis maupun dengan masyarakat secara umum. Ia yakin, hanya dengan kerukunan dan kerja sama semua pihak, Indonesia bisa mengatasi tantangan besar yang ada.

Prabowo pun mengajak untuk fokus pada solusi nyata, terutama dalam menangani isu-isu sosial seperti stunting dan gizi buruk yang masih banyak dialami anak-anak Indonesia. Dialog yang terbuka dan tanpa prasangka menjadi kunci menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan bersatu.

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju