GardaNTT.id – Puasa dalam perspektif Islam bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mendalam dengan makna spiritual yang kuat. Dalam ajaran Islam, puasa di bulan Ramadan dianggap sebagai salah satu kewajiban yang mendekatkan umat kepada Allah, memperkuat ketakwaan, serta membersihkan hati dari godaan duniawi.
Selain manfaat spiritual, puasa juga memberikan manfaat fisik, seperti detoksifikasi tubuh, peningkatan konsentrasi, dan pengaturan pola makan yang lebih sehat. Dengan menahan hawa nafsu, umat Islam diajarkan untuk lebih empati terhadap mereka yang kurang beruntung, serta memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas sosial.
Puasa dalam Islam mengajarkan keseimbangan antara jasmani dan rohani, memberikan kesempatan bagi umat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Pengertian puasa dalam perspektif islam
Melansir CNN Indonesia, Selasa (4/3/2025), berikut pengertian puasa dalam perspektif islam:
Secara bahasa, puasa berasal dari bahasa Arab yaitu صَامَ – يَصُوْمُ yang artinya menahan. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam kisah Maryam.
إِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
“….Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini (QS. Maryam: 26).
Sedangkan dalam istilah syar’i, puasa diartikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dengan menahan diri dari makan, minum, menggauli istri, dan perkara-perkara yang membatalkan puasa lainnya, mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Pengertian ini disampaikan dalam tafsir berikut:
.التَّعَبُدُ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِالْإِمْسَاكِ عَنِ الْأَكْلِ وَالشَّرْبِ، وَسَائِرِ الْمُفْطِرَاتِ مَعَ النِّيَّةِ، مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ
“Beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkannya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. “(Lihat: as-Syarh al-Mumti’ ‘ala Zad al-Mustaqni’, 6/298 & Taisir al-Allam Syarh ‘Umdah al-Ahkam: 429).
Puasa dalam ajaran Islam merupakan ibadah yang memiliki pengertian lebih dalam daripada sekadar menahan makan dan minum. Puasa diartikan sebagai bentuk pengendalian diri untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, membersihkan hati, dan mempererat hubungan sosial antara umat.
Selain sebagai kewajiban spiritual, puasa juga membawa manfaat fisik dan mental, seperti detoksifikasi tubuh, peningkatan kesadaran diri, dan penguatan disiplin. Dengan tujuan untuk mencapai kesucian jiwa dan kesehatan tubuh, puasa dalam Islam mengajarkan umat untuk hidup lebih seimbang, sabar, dan penuh empati terhadap sesama.
Manfaat Puasa dalam Islam
Setiap perintah dari Allah pasti membawa kebaikan bagi hamba-Nya. Begitu pula dengan puasa, yang menyimpan banyak manfaat dan kebaikan bagi mereka yang melaksanakannya. Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa didapatkan melalui puasa.
1. Meningkatkan kepedulian terhadap orang lain
Puasa dalam Islam tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah, tetapi juga mengajarkan umat untuk lebih peduli terhadap orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang menjadi lebih memahami kondisi orang-orang yang sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Hal ini menumbuhkan rasa empati yang lebih dalam dan mendorong individu untuk berbagi, baik dalam bentuk bantuan materi maupun dukungan moral. Puasa juga mengingatkan umat untuk mempererat hubungan sosial dengan sesama, menciptakan solidaritas, serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan dan kesulitan orang lain.
Dengan demikian, puasa menjadi sarana untuk membangun masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung.
2. Melatih kesabaran
Puasa mengajarkan umat Islam untuk melatih kesabaran dengan menahan diri dari segala godaan, baik itu makan, minum, maupun nafsu lainnya, sehingga memperkuat ketahanan mental dan spiritual.Puasa tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga menyehatkan tubuh.
Dengan menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam, tubuh diberi waktu untuk beristirahat dan memperbaiki sistem pencernaan. Selain itu, puasa dapat membantu proses detoksifikasi tubuh, mengurangi berat badan, dan meningkatkan fungsi metabolisme secara keseluruhan.
3. Menyehatkan tubuh
Puasa tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga menyehatkan tubuh. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam, tubuh diberi waktu untuk beristirahat dan memperbaiki sistem pencernaan. Selain itu, puasa dapat membantu proses detoksifikasi tubuh, mengurangi berat badan, dan meningkatkan fungsi metabolisme secara keseluruhan.
4. Meningkatkan ketakwaan
Puasa dalam Islam adalah sarana untuk meningkatkan ketakwaan, karena selama menjalankannya, umat diajarkan untuk lebih dekat kepada Allah dan menjaga diri dari godaan duniawi. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan berbagai nafsu lainnya, seseorang dapat memperkuat kesadaran spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Sang Pencipta.
5. Membersihkan hati
Puasa membantu membersihkan hati dengan mengurangi pengaruh negatif dan memperkuat niat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah serta menjaga kesucian jiwa dari sifat-sifat buruk.
Secara keseluruhan, puasa dalam perspektif Islam bukan hanya merupakan kewajiban spiritual, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi umat, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Melalui puasa, umat Islam diajarkan untuk meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, membersihkan hati, serta mempererat kepedulian terhadap sesama.
Selain itu, puasa juga memberikan kesempatan untuk menyehatkan tubuh dan memperbaiki pola hidup. Dengan demikian, puasa bukan hanya ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga sarana untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.