Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

PAD Kabupaten Manggarai Tahun 2022 dari Sektor Retribusi Persampahan Melampaui Target

Ruteng, GardaNTT.Id – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2022 dari sektor retribusi persampahan mencapai 100 Persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manggarai, Kanisius Nasak mengatakan sampai dengan saat ini, retribusi persampahan tahun 2022 telah mencapai target, bahkan dari tahun ke tahun melampaui target.

Desa Haju

“Pada triwulan 3 tahun 2022 DLHD telah mencapai 100 persen, artinya tahun anggaran belum berakhir pencapaian PAD retribusi persampahan sudah mencapai 100 persen dengan angka Rp312,744.000 atau dari target 303,370.000, ini mencakup wilayah Kecamatan Langke Rembong, Ruteng, Cibal, dan Reok,” Tulis Kanis Nasak melalui pesan WhatsApp pada Rabu (5/10/2022).

“Selama saya di sini (DLH) naik terus targetnya, lalu tergetnya tetap melampaui juga, Berharap 3 bulan kedepan akan mencapai 20 % lagi,” katanya.

Terkait fasilitas yang dimiliki untuk menunjang kinerja DLH, pihaknya mengaku jika sampai sekarang masih menggunakan fasilitas-fasilitas lama, namun semua itu bukan menjadi penghambat untuk bekerja.

“Fasilitas roda dua belum ada, roda tiga baru ini tahun tapi belum beroperasi, paling container satu, plus ambrolnya (baru mulai Operasi). Mungkin teman-teman liat semua alat-alat yang disini terbengkok semua tapi kami tidak terbawa dengan kondisi kendaraan itu, kami tetap semangat melayani,” tukasnya.

Lanjut Kanis Nasak, tidak ada tambahan personil seperti penempatan Tenaga Harian Lepas (THL)

“THL tidak ada tapi soal bagaimana kita mengatur. Yang pasti dengan jumlah SDM yang tidak bertambah kami masih bisa menghasilkan kinerja ini,” ujarnya.

Kanis Nasak pun berharap, jika mau clear tentang sampah, yang paling penting adalah kesadaran masyarakat bahwa melihat sampah itu adalah masalah bersama.

“Saya tidak setuju ketika ada orang yang berpikir, misalnya DLH ini hanya tukang memungut sampah, maksud saya masyarakat itu harus berubah sudah cara berpikir artinya berhenti sudah buang sampah di sembarangan tempat. Apalagi dengan pola-pola atau pakai jadwal yang sudah kami bangun itu sudah bangun sistem yang pas merujuk pada sampah yang baik,” tutupnya.