SBD, GARDA NTT – Proyek pengerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya (SBD) dengan anggaran Rp300 juta diduga menjadi penyebab genangan air dan merusak tanaman warga.
Benar saja, Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) atas pengerjaan yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) mengakui adanya temuan ketika melakukan monitoring di lokasi tersebut.
Terkonfirmasi, PPK pada Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya yang namanya enggan disebutkan mengatakan, dirinya bersama Kabid PSP telah melakukan monitoring di lokasi jalan usaha tani yang berada di Dusun Pancasila, Desa Kabali Dana.
“Betul, tadi saya bersama Kabid PSP sudah turun monitoring sekaligus mengajak ketua kelompok Tunas Baru,”ungkap PPK itu ketika dikonfirmasi, Senin (10/02/2025).
Hasil dari monitoring itu, ia mendapati genangan di lahan tanaman jagung warga. Temuan itu kata dia sebagai catatan khusus yang wajib ditindaklanjuti oleh kelompok tani Tunas Baru.
Menurutnya, di titik itu perlu ditambahkan deker dan tembok penahan untuk menyelamatkan tanaman warga dari genangan air.
Bukan hanya itu, PPK juga menemukan deker terbuat dari pipa yang dilapisi sirtu. Ia juga mengaku menemukan beberapa titik badan jalan yang sudah ditumbuhi rumput liar.
“Tadi saya sudah melihat secara langsung genangan air di kebun itu dan dilihat juga oleh ketua poktan. Dan saya sudah jadikan catatan supaya ditindaklanjuti. Saya bilang tambahkan deker dan tembok penahan,” sebutnya.
Dengan temuan itu, Ketua Poktan bersedia menambahkan deker dan tembok penahan. Namun dimintanya akan dikerjakan setelah musim hujan.
PPK pada Dinas Pertanian juga menegaskan, pihaknya akan segera turun kembali bersama Inspektorat untuk melakukan monitoring sekaligus membuat surat pernyataan tentang jawaban ketua poktan.
“Hanya saja dia (ketua poktan) minta waktu karena saat ini kondisi hujan. Nanti kami akan turun lagi dengan pihak inspektorat sekalian dia(ketua poktan) membuat surat pernyataan untuk menyelesaikan pekerjaan,” tambahnya.
Diakui PPK tersebut bahwa akan segera menyurati Inspektorat Sumba Barat Daya atas temuan yang terjadi di lapangan.
Namun, belum diketahui kapan PPK menyurati Inspektorat. Sebab, kata dia, saat ini dirinya masih menjalankan tugas mengikuti Musrembangcam.
“Besok saya masih mengikuti musrembanhcam di Kecamatan Wewewa Utara. Nanti saya akan sampaikan kalau kami sudah bersurat di Inspektorat,” imbuhnya.***