Waspada! 180 Ribu Orang Terkena Prediabetes dan Hipertensi Setelah Cek Kesehatan Gratis

lustrasi. Cek kesehatan gratis, Kementerian Kesehatan temukan warga banyak menderita hipertensi dan prediabetes. (pixabay.com)

GardaNTT.id – Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di awal tahun ini mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan tentang kondisi kesehatan masyarakat Indonesia.

Dari total 357 ribu orang yang mengikuti program cek kesehatan, sekitar 180 ribu orang terdeteksi mengalami prediabetes dan hipertensi.

Tidak hanya itu, sekitar 30 ribu orang di antaranya juga menunjukkan gejala gangguan kreatinin, yang mengindikasikan masalah pada fungsi ginjal. Temuan ini memunculkan alarm bagi masyarakat dan menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini untuk penyakit tidak menular yang seringkali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap parah.

Data mengejutkan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. Dalam penjelasannya, Nadia mengungkapkan bahwa angka tersebut mencerminkan betapa besar dampak penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes yang semakin mengancam banyak orang di Indonesia. Bahkan, penyakit ginjal yang muncul akibat kondisi tersebut berisiko menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di negara ini.

Kondisi Kesehatan yang Mengkhawatirkan

Dari total 357 ribu orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan, sebanyak 180 ribu orang terdeteksi menderita prediabetes dan hipertensi. Angka ini menunjukkan betapa besar masalah yang dihadapi masyarakat dalam hal pengendalian tekanan darah dan kadar gula darah. Lebih lanjut, sekitar 30 ribu orang juga menunjukkan adanya gangguan kreatinin, yang menjadi indikator adanya masalah serius pada fungsi ginjal mereka.

“Kita sudah memeriksa 357 ribu orang, dan hasilnya menunjukkan bahwa 180 ribu orang terdeteksi mengalami prediabetes dan hipertensi. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 ribu orang juga menunjukkan gangguan kreatinin,” kata Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (12/2).

Kementerian Kesehatan kini sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah orang-orang yang terdeteksi memiliki masalah kesehatan ini sudah mendapatkan perawatan lanjutan atau belum. Pemeriksaan lebih mendalam akan dilakukan untuk mengetahui seberapa parah gangguan ginjal yang mereka alami.

Penyakit Ginjal: Ancaman Serius bagi Kesehatan

Penyakit ginjal telah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Ketika ginjal mulai mengalami gangguan, tubuh akan merasakan dampak berupa pembengkakan, kelelahan, mual, hingga penurunan produksi urine. Jika tidak segera ditangani, gangguan ginjal bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis yang memerlukan perawatan intensif, seperti terapi cuci darah atau bahkan transplantasi ginjal.

Menurut Nadia, banyak kasus penyakit ginjal yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya konsumsi air putih yang cukup, diet tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik. Penyakit ginjal sering kali menjadi “terminal” dari berbagai penyakit tidak menular yang telah mencapai tahap parah, seperti hipertensi dan diabetes.

Pentingnya Deteksi Dini dan Perubahan Gaya Hidup

Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting untuk mengidentifikasi masalah seperti prediabetes, hipertensi, dan gangguan ginjal sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Selain itu, perubahan gaya hidup juga menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit ginjal dikutip dari CNN Indonesia pada Jumaat (14/3/2025).

1. Mengatur Pola Makan

lustrasi. Sangat penting mengatur pola makan dan beralih ke makanan sehat untuk terhindar dari berbagai penyakit. (iStockphoto/bit245)

Konsumsi makanan rendah garam, gula, dan lemak jenuh dapat membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah. Perbanyak asupan buah, sayur, dan protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.

2. Menjaga Hidrasi

Minum air putih minimal 8 gelas sehari sangat penting untuk membantu ginjal bekerja optimal dalam membuang limbah dari tubuh.

3. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga berat badan ideal serta mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah.

4. Menghindari Rokok dan Alkohol

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta memperburuk kondisi ginjal.

5. Mengelola Stres

Stres yang berkepanjangan dapat berkontribusi terhadap lonjakan tekanan darah dan peningkatan kadar gula dalam tubuh. Meditasi, yoga, dan tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik.

Pemeriksaan kesehatan rutin dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat bisa menjadi langkah awal untuk mencegah penyakit-penyakit berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan ginjal dan organ tubuh lainnya.

Dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat, kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.

Desa Haju