Sumba Barat, GardaNTT.id – Satu lagi, korban penipuan agen BRILink Ubu Koba yang terletak di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Korban, adalah wanita bernama Kristina Kobu Boba (52), warga asal Desa Patiala Dete, Kecamatan Laboya Barat.
Kristina mengaku, uangnya diduga sengaja dipotong oleh Ubu Koba, sang pemilik mesin BRILink tempat dirinya melakukan transaksi penarikan uang.
Dijelaskannya, pada hari Sabtu, (07/12/2024), Kristina menerima informasi pengiriman uang dari Lukas Lega Hodi, anaknya yang saat ini tengah merantau di pulau Kalimantan. Uang tersebut, berjumlah Rp.1.000.000, yang tujuannya untuk keperluan membeli beras.
Lanjutnya, pada hari Minggu, (08/12/2024), Kristina lantas meminta dua orang anaknya bernama David Beko Rina dan Jefri Yanus Dukka untuk melakukan penarikan uang tersebut di mesin BRILink milik Ubu Koba, sekitar pukul 15:00 wita.
Sesampainya disana, kedua anaknya itu hanya diberi uang sebesar Rp.800.000 dikurangi biaya penarikan sebesar 10.000 rupiah. Sehingga, total uang yang diterima hanya Rp.790.000.
Atas hal itu, Kristina lantas mengkonfirmasi kembali kepada anaknya di Kalimantan, bahwa uang yang masuk hanya berjumlah Rp.800.000.
“Anak-anak saya ini sempat adu mulut juga dengan anak yang di Kalimantan itu, karena jumlah uang yang dia informasikan sebelum, beda dengan yang diterima disini,” ujar Kristina.
Saat konfirmasi tersebut, putranya yang tinggal di Kalimantan itu mamastikan, jika uang yang ia kirim, memang benar senilai Rp.1.000.000. Hal itu terkonfirmasi melalui bukti transfer yang ia kirimkan melalui chat WhatsApp.
Saat itu, kata Kristina, dirinya bersama anaknya tidak melakukan protes kepada pemilik mesin BRILink, lantaran tidak memahami mekanisme transaksi melalui mesin tersebut.
“Nah waktu itu, terpaksa kami diam saja, karena tidak tau harus berbuat apa-apa. Jadi, uang Rp.200.000 yang hilang itu kami relakan saja, karena mungkin begitu sudah modelnya kalau tarik di BRILink,” ujar Kristina.
Ia baru mencurigai perilaku sang pemilik mesin BRILink tersebut setelah dirinya mendapat cerita dari orang-orang sekampungnya terkait modus penipuan yang dilakukan Ubu Koba melalui pemberitaan media GardaNTT.
Dirinya meyakini bahwa peristiwa yang dialaminya itu, sama persis dengan apa yang dialami oleh korban sebagaimana dijelaskan dalam pemberitaan media itu.
“Baru sadar setelah dengar tentang berita penipuan itu. Jangan-jangan uang kami yang hilang itu seperti itu juga ceritanya,” katanya.
Rencananya, korban juga akan melaporkan peristiwa penipuan yang dialaminya itu ke pihak berwajib.