GardaNTT. id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, baru-baru ini menggelar tatap muka dengan Koordinator Pengawas (Korwas) dan Kepala SMA/SMK se-Kabupaten Sumba Barat Daya. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu terkait pendidikan di daerah tersebut dan mencari solusi bersama guna meningkatkan kualitas pendidikan di Sumba Barat Daya.
Tiba di SMAN 1 Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Gubernur NTT disambut langsung oleh Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, bersama Wakil Bupati Sumba Barat Timotius Rangga.
Di SMAN 1 Waikabubak, Gubernur NTT melaksanakan Tatap Muka bersama Korwas, Pengawas, Kepala SMA/SMK dan SLB se-Kab Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.
Dibawah guyuran hujan deras, namun Gubernur NTT tetap semangat dalam memberikan arahan sebagai bentuk komitmennya bersama jajaran pemerintah daerah di Sumba untuk memajukan pendidikan di Pulau Sumba.
Gubernur NTT meminta agar para Bupati dan jajaran serta para Kepala Sekolah untuk mendukung dan menyukseskan Program Pendampingan bagi Siswa/i mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi melalui jalur UTBK, TNI/Polri dan Sekolah Kedinasan Tahun 2025. Program ini dijelaskan Gubernur NTT sebagai persiapan Siswa/i SMA/SMK di seluruh NTT untuk memahami betul bakat dan kemampuan sesuai keahlian masing-masing.
“Jangan lagi ada anak-anak siswa/i di Sumba pergi pendidikan tinggi, pergi kuliah tanpa ada pendampingan. Para Guru, orang tua, dan pihak sekolah harus arahkan dengan baik siswa/i sehingga ketika mereka kuliah itu tidak salah langkah. Sehingga ketika lulus mereka siap untuk bekerja, berkarya dan mengabdi khususnya untuk membangun daerah kita,” ucap Gubernur NTT.
Gubernur NTT juga menekankan pentingnya para siswa/i untuk belajar terkait potensi daerah, sehingga bisa dikembangkan dikemudian hari bagi kemajuan daerah khususnya di Sumba.
“Saya juga himbau untuk kita semua, khususnya anak-anak murid kita untuk cintai potensi daerah kita. Kita akan desain agar ada mata pelajaran terkait potensi daerah, baik pertanian, peternakan perikanan, kelautan, dan energi terbarukan. Dan itu, harus diaplikasikan di luar ruang kelas. Ajak anak-anak kita untuk masuk ke lahan pertanian, ke kebun, ke laut supaya potensi daerah mereka pahami dan kuasai dengan baik. Karena tidak ada daerah yang maju jika tanpa regenerasi yang baik. Gerakan perubahan ini yang harus kita laksanakan,” tegas Gubernur NTT.
Pemantauan Screen House di Desa Dedekadu
Bersama rombongan, Gubernur NTT kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Dedekadu, Kecamatan Loli untuk memantau Screen House yang dijalankan oleh Kelompok Tani Manua Wawi 2.
Screen House yang berdiri dari tahun 2016 dan dikelola oleh 19 orang ini bergerak di bidang komoditi tanaman pangan dan hortikultura. Dengan luas lahan 26,5 ha.
Screen House menjadi salah satu solusi bagi Petani dalam meningkatkan produksi, menjaga kualitas produksi sehingga pendapatan para Petani pun bisa meningkat. Ini dikarenakan melalui Screen House, hasil yang panen yang didapat lebih efisien dan efektif dan tidak bergantung dengan cuaca.
Sambil menaman anakan Pakcoy bersama Petani lainnya di dalam media hidroponik, Gubernur NTT, menghimbau agar Screen House ini bisa menjadi contoh bagi Petani di daerah lain untuk mengembangkan budidaya tanaman hortikultura melalui teknik ini.
“Ini merupakan hasil dari dukungan Kementerian Pertanian, terobosan baru yang bagus yang harus diterapkan di daerah lain juga di NTT agar para Petani bisa meningkatkan hasilnya melalui teknik hidroponik. Ilmu pertanian ini juga harus diedukasi kepada masyarakat luas sehingga bisa dipraktekkan juga.” Jelas Gubernur Melki.
Tinjau Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Weekarou
Gubernur NTT kemudian melanjutkan ke titik terakhir di Sumba Barat yakni mengunjungi Puskesmas Weekarou untuk memantau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dijelaskan Gubernur NTT dihadapan para Nakes, program CKG merupakan program inisiatif unggulan Presiden melalui Kementerian Kesehatan, yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi setiap warga masyarakat yang berulang tahun, sehingga harus dimanfaatkan dengan optimal.
“Agar bisa berjalan maksimal, saya instruksikan kepada Bupati menugaskan para Camat, Lurah, Kepala Desa, RT/RW bekerja sama dengan jajaran Puskesmas untuk mendata warganya yang berulang tahun sehingga bisa mengikuti program CKG ini. Kita harap kerja kolaboratif ini membuat masyarakat lebih antusias mengikuti program ini.” Jelas Melki Laka Lena.
Usai meninjau Puskesmas Weekarou, Gubernur NTT kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Sumba Barat Daya dalam rangkaian pelaksanaan kunjungan kerjanya di Pulau Sumba.