Tarif Impor Trump Bikin Kacau? Ini Kata Sri Mulyani!

Foto: Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. (Pinterest)

GardaNTT. id – Kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, angkat bicara dan menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak serius kebijakan tersebut terhadap sistem perdagangan global.

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menekankan kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Trump terhadap lebih dari 60 negara mitra dagang, termasuk negara-negara ASEAN. Ia mengungkapkan bahwa kebijakan ini berpotensi merusak sistem perdagangan global yang berlandaskan pada aturan, seperti yang diatur dalam WTO dan lembaga-lembaga Bretton Woods lainnya.

“Kebijakan ini meruntuhkan sistem perdagangan dunia yang awalnya diciptakan oleh Amerika sendiri pasca Perang Dunia II,” ujar Sri Mulyani, yang dikutip dari tvonenews.com, Sabtu (12/4/2025).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh Trump memaksa negara-negara untuk melakukan negosiasi bilateral langsung dengan Amerika Serikat. Situasi ini menciptakan ketidakpastian dan dampak besar pada perekonomian global.

“Kondisi ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan ekonomi global dan menambah tekanan inflasi di seluruh dunia,” ujarnya.

Beberapa negara, seperti China, telah membalas kebijakan tersebut dengan menaikkan tarif impor produk AS hingga 125 persen, yang kemudian direspons Trump dengan meningkatkan tarif lebih lanjut.

Dalam forum ASEAN tersebut, semua Menteri Keuangan negara anggota menyampaikan perkembangan ekonomi terkini serta langkah-langkah mitigasi terhadap dampak kebijakan AS. ASEAN, dengan kekuatan ekonomi kolektif sebesar US$3 triliun dan populasi lebih dari 650 juta jiwa, dipandang sebagai kekuatan penting untuk memperkuat kerjasama kawasan. Indonesia, dalam hal ini, memperkuat ketahanan ekonomi domestik melalui deregulasi dan membuka akses perdagangan serta investasi, sekaligus melakukan negosiasi aktif untuk melindungi kepentingan nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepada Kabinet Merah Putih untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang.

“Ini bagian dari amanat konstitusi untuk menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tegasnya.

Pernyataan tegas Sri Mulyani mencerminkan kekhawatiran banyak negara terhadap arah kebijakan perdagangan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump. Indonesia sendiri memilih tetap berada di jalur dialog dan kerja sama ekonomi jangka panjang, sembari menyuarakan pentingnya menjaga keterbukaan sistem perdagangan dunia.

Desa Haju Desa Haju