General Motors Tutup Pabrik dan PHK Pekerja di Kanada Apa yang Terjadi di Balik Keputusan Ini

Sebuah truk pengangkut mobil melintasi Jembatan Lewiston-Queenston dalam perjalanannya menuju Kanada, seperti yang terlihat dari sisi Kanada di dekat Air Terjun Niagara, Ontario, Kanada (9/4/2025). photo/Getty images


GardaNTT.id – Pada Jumat, 11 April, General Motors (GM) mengumumkan keputusan mengejutkan yang akan berdampak pada ratusan pekerjanya di Kanada. Perusahaan otomotif raksasa ini memutuskan untuk menutup sementara salah satu pabrik utamanya di Ingersoll, Ontario, serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hampir 500 pekerja.

Keputusan ini muncul setelah GM menilai situasi pasar dan tingkat persediaan kendaraan BrightDrop yang cukup tinggi, khususnya mobil van kargo bertenaga listrik yang diproduksi di pabrik tersebut, seperti dikutip dari antaranews pada Sabtu (12/4/2025).

Pabrik perakitan Canadian Automotive Manufacturing Inc. (CAMI), yang sebelumnya beroperasi penuh dengan lebih dari 1.200 pekerja, akan mengurangi kapasitas produksinya hingga setengah dari kapasitas normal pada musim gugur mendatang.

Pihak GM menegaskan bahwa keputusan ini tidak ada kaitannya dengan kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap produk otomotif Kanada. Sebaliknya, keputusan ini lebih dipengaruhi oleh fluktuasi permintaan pasar dan pengelolaan inventaris kendaraan BrightDrop yang dianggap lebih tinggi dari yang diinginkan.

Pabrik CAMI memproduksi kendaraan listrik untuk pasar Amerika Utara, yang semakin meningkat permintaannya. Namun, pada saat yang sama, GM menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan pasar yang berubah-ubah.

Pabrik ini akan berhenti beroperasi pada Mei mendatang, dengan rencana untuk kembali beroperasi pada musim gugur, namun dengan kapasitas yang jauh lebih terbatas.

GM menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya mereka untuk mengatur keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Dengan pengurangan kapasitas ini, GM berharap dapat menyelaraskan produksi mereka dengan realitas pasar yang lebih dinamis, sekaligus menjaga agar inventaris kendaraan tetap terkendali.

Langkah penutupan sementara ini diperkirakan akan berdampak langsung pada sekitar 500 pekerja yang sebelumnya mengisi posisi di pabrik CAMI. GM mengonfirmasi bahwa mereka akan memberikan dukungan selama masa transisi, namun kejelasan mengenai PHK jangka panjang masih belum sepenuhnya terungkap.

Hal ini menjadi isu besar bagi komunitas pekerja di Kanada, yang sudah mulai merasakan dampak dari ketegangan perdagangan antara Kanada dan AS. Pemerintah Kanada baru saja memberlakukan kebijakan balasan terhadap tarif 25 persen yang dikenakan AS terhadap kendaraan asal Kanada, yang semakin memperburuk situasi ekonomi sektor otomotif.

Penutupan sementara pabrik CAMI ini bukanlah satu-satunya dampak dari ketegangan tarif yang terjadi antara kedua negara. Pekan sebelumnya, produsen mobil Stellantis juga mengumumkan penutupan pabrik perakitan mereka di Windsor, Ontario, selama dua pekan untuk menyesuaikan situasi ini.

Dengan kebijakan tarif AS yang terus diberlakukan, dan respons balasan dari pemerintah Kanada yang juga baru dimulai, industri otomotif di Kanada tampaknya akan menghadapi lebih banyak tantangan dalam beberapa bulan mendatang.

Keputusan GM untuk menutup sementara pabrik CAMI dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan pekerjanya menyoroti ketidakpastian yang dihadapi oleh industri otomotif saat ini.

Meski keputusan tersebut tampaknya lebih berhubungan dengan faktor internal perusahaan, seperti permintaan pasar dan inventaris kendaraan, tidak dapat dipungkiri bahwa ketegangan perdagangan internasional turut memberikan dampak negatif bagi sektor ini.

Bagi para pekerja dan masyarakat setempat, ini adalah ujian besar. Walaupun GM berjanji untuk mendukung karyawan mereka selama masa transisi, banyak yang khawatir tentang masa depan pekerjaan mereka dalam menghadapi perubahan industri yang cepat, termasuk pergeseran menuju kendaraan listrik.

Sementara itu, industri otomotif Kanada, yang tengah dilanda berbagai tantangan, harus terus beradaptasi untuk menghadapinya. Pemerintah Kanada dan perusahaan-perusahaan otomotif besar akan perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi jangka panjang yang dapat menjaga kestabilan ekonomi, melindungi lapangan pekerjaan, dan memastikan keberlanjutan industri otomotif di masa depan.

Desa Haju Desa Haju