Jembatan Ambruk, Siswa di Lamboya Harus Berenang jika Hendak ke Sekolah

Foto: kondisi jembatan usai ambruk diterjang banjir/Dok: Kristo Nanga

Sumba Barat, GardaNTT.id– Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Wailibo ke Desa Wola Mangtana, Kecamatan Lamboya, ambruk pada Sabtu, (12/04/2025), sekitar pukul 23:40 wita.

Jembatan itu diketahui ambruk diterjang banjir akibat hujan lebat yan mengguyur wilayah tersebut pada hari itu.

Adi Wali, seorang tokoh muda di wilayah itu mengatakan, saat ini aktivitas warga setempat terhambat. Anak-anak sekolah terpaksa harus berenang ketika hendak ke sekolah. Sebab, gedung sekolah, baik SMP maupun SMA/SMK, berada di seberang kali yang dulunya dilintasi oleh jembatan yang ambruk itu.

“Nanti anak-anak kalau mau pergi sekolah, berarti harus berenang lagi. Padahal selama ini, sudah bagus, agak mudah lewat di jembatan itu,” katanya.

Ia menyebut, terdapat 400 KK dengan lebih dari 1000 jiwa warga di Desa Wailibo, kini kesulitan dalam beraktivitas. Padahal, usia jembatan itu masih terbilang muda, karena warga baru memanfaatkannya sejak tahun 2021 lalu.

Ia berharap, agar ada solusi cepat dari pemerintah atas jembatan tersebut. Sebab, keberadaannya sangat penting bagi warga setempat.

“Kami masyarakat Desa Wailibo dan Warga Desa Wolamangtana berharap ada kebijakan tercepat dari pihak yang berwenang untuk mengatasi masalah jembatan ini. Karena kami sangat membutuhkannya,” ujar Adi.

Desa Haju
Penulis: Kristo Nanga Editor: Olizh Jagom