Oleh: Ermelinda Sima
Hujan dan aku
Diantaranya aku adalah rindu yang paling ingin berteduh
Berlari perlahan agar tak terlalu basah dalam luka
Namun pada nyatanya, tubuhku menjadi kaku dan dingin. Terus menggenggam perih tersirat letih
Cukup…
Bisakah kita berhenti sejenak
Biarkan aku mencari sedikit kehangatan dari rumah kita yang telah retak
Agar pulangku masih sedikit bersambut senyum
Meski hanya setipis debu yang tak terlihat
Bisakah kita berhenti sejenak
Merapihkan kembali kepingan kaca di rumah kita yang telah berantakan
Atau mungkin memperbaiki gentengnya yang makin hari hujan dengan seenaknya meresapi hangat di dalamnya. Kita terlalu jauh berada di jalan yang tak seharusnya kita lalui
Berhenti sejenak ya
Agar nanti rumah kita menjadi indah