Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jabar Abaikan Ormas yang Minta THR, Laporkan Jika Terjadi Intimidasi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta warga, pimpinan lembaga swasta dan pemerintah mengabaikan Ormas atau LSM yang meminta tunjangan hari raya (THR). (foto radarbogor)

GardaNTT.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengimbau masyarakat dan para pemimpin lembaga di provinsi tersebut untuk tidak terpengaruh oleh kelompok masyarakat (Ormas) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang meminta tunjangan hari raya (THR) menjelang Lebaran Idulfitri. Menurutnya, permintaan seperti itu tidak dapat dibenarkan dan harus diabaikan.

Melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71, Dedi Mulyadi menegaskan, “Saya paham bahwa akhir-akhir ini banyak surat-surat yang datang dari berbagai kelompok, baik Ormas maupun LSM yang meminta THR.

Saya minta kepada seluruh pimpinan lembaga pemerintah, bisnis, dan swasta di Provinsi Jawa Barat untuk tidak memberi perhatian dan mengabaikan permintaan tersebut.”

Dedi juga menegaskan bahwa pemerintah daerah, melalui kepolisian, telah siap untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba mengganggu ketenangan masyarakat, apalagi jika mereka melakukan intimidasi. “Jika ada ancaman atau intimidasi, segera laporkan kepada pihak berwajib,” ujar Dedi.

Sebagai contoh nyata, Dedi menyebutkan adanya penangkapan yang dilakukan di salah satu daerah di Jawa Barat, yang melibatkan sekelompok orang yang mengganggu jalannya investasi. Meski ia tidak merinci wilayah tersebut, tindakan tegas terhadap pelaku intimidasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keamanan.

Dedi juga memberikan apresiasi terhadap seorang satpam di Kota Bekasi yang viral karena keberaniannya menolak memberikan THR kepada individu yang mengaku sebagai ‘jagoan’ setempat.

Kejadian itu sempat membuat heboh publik ketika pria tersebut mencoba memaksa pihak perusahaan memberikan dana. Dedi berharap seluruh sekuriti di Jawa Barat mencontohkan sikap tersebut dan memiliki nyali untuk melawan intimidasi dari kelompok atau orang yang meminta THR tanpa alasan yang sah.

“Saya harap seluruh sekuriti di Provinsi Jawa Barat dapat menunjukkan keberanian yang sama. Jika kita kompak dan memiliki sikap yang sama, Jawa Barat akan tetap aman dan tertib. Orang-orang yang hidup dengan cara-cara premanisme tidak akan mendapat tempat di provinsi ini,” tegas Dedi.

Peristiwa serupa terjadi di Bekasi, ketika seorang pria yang mengaku sebagai ‘jagoan Cikiwul’ mendatangi sebuah perusahaan dan memaksa sekuriti untuk menghubungkan dirinya dengan petinggi perusahaan. Kejadian tersebut memicu adu cekcok, dan video viral itu segera menarik perhatian banyak orang.

Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, Iptu Ahmad, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.

“Kami masih menyelidiki keberadaan pria tersebut dan mencari tahu motif di balik tindakannya,” ujarnya.

Dedi Mulyadi mengingatkan agar masyarakat Jawa Barat tidak takut atau terpengaruh oleh Ormas atau LSM yang meminta THR secara tidak sah. Ia menegaskan pentingnya ketegasan dalam menghadapi intimidasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya aparat keamanan dan sekuriti, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.

Dengan sikap kompak dan tegas, Jawa Barat dapat terhindar dari praktik premanisme yang merugikan banyak pihak.

Desa Haju