Kemendes PDTT dan SurfAid Kerja Sama Tingkatkan Kesejahteraan Desa di Sumba Barat

Selain itu, semua ilmu dan pengalaman nyata tentang  seleksi benih, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen hingga pemasaran akan diberikan juga.

Pada kesempatan yang sama, Petrus Raga Uma selaku kepala desa Wetana dalam arahannya mengatakan, semua proses yang sudah dibuat pada kebun percontohan ini perlu dikelola secara baik agar benar-benar menjadi contoh untuk dijadikan pembelajaran, sehingga dapat  ditiru oleh masyarakat khususnya bapak dan mama kelompok tani dampingan program NusaTani.

“Saat ini saya lihat di kebun percontohan sudah menunjukan perubahan yang sangat baik. Sudah ada warna hijau tanaman pangan dan hortikultura, sehingga di hari ini program Nusatani melangsungkan kegiatan sekolah lapang dan penanaman simbolis. Bapak dan Mama Kelompok Tani diajak untuk belajar dan praktek langsung bagimana seleksi benih, pemilihan media semai dan penanaman cabe lalu pada akhirnya dapat diterapkan pada lahan masing-masing,” ungkap Petrus.

Petrus menambahkan, tujuan utama dari gagasan yang telah dibangun yakni untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dapat tercapai.

Petrus juga menyatakan harapan dan komitmennya untuk mendukung penuh para petani.

”Kalau sudah seperti ini usulan dari kelompok tani dapat kita akomodir, seperti pengadaan sarana produksi pertanian (bibit, pupuk, perpipaan drip irigasi dan traktor mini), akan saya dukung karena prioritas penggunaan dana desa di tahun berikutnya fokus pada peningkatan ekonomi kreatif masyarakat tapi bapak dan mama kelompok tani harus berbuat duluan terutama untuk pribadi, jangan tunggu adanya bantuan duluan baru memulai,” ucapnya.

Sementara itu, Benyamin Bani Kadengara, selaku perwakilan kelompok tani yang dimintai tanggapannya mengatakan, dengan adanya kegiatan sekolah lapang ini sangat positif karena demo farm itu adalah tempat belajar. Jadi yang diharapkan dari kelompok tani dengan kegiatan sekolah lapang hari ini dapat membuka wawasan berpikir tentang teknik budidaya tanaman yang baik dan dapat secara sungguh-sungguh diterapkan pada lahan masing-masing.

“Apalagi dalam pernyataan Kades tadi sudah berjanji bahwa tahun depan akan diberi support sarana produksi pertanian untuk mendukung kegiatan kelompok tani sehingga diharapkan  semua anggota kelompok tani tidak hanya berbicara dan praktek di Demo Farm tetapi juga dipraktekkan di kebun masing-masing anggota dan bukan hanya di ketua kelompok saja tetapi semua anggota kelompok biar skala kecil tapi berdampak khusus pada kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Terlebih khusus menyangkut stunting, kata Benyamin, karena hasil kegiatan dari kebun contoh/demo farm dan juga kebun anggota kelompok dapat menjadi sumber nutrisi terutama tanaman hortikultura karena stunting ini merupakan permasalahan yang dihadapi oleh kabupaten Sumba Barat, bahkan secara khusus desa Wetana sangat banyak kasus stunting, sehingga demikian masyarakat harus sadar betul dengan kebun contoh ini dapat dipraktekan dikebun masing-masing agar terlepas dari masalah stunting dapat berkontrbusi pada pemenuhan gizi.

Sementara itu Emanuel Oke Selaku Kordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Laboya Barat mengatakan, terkait dengan kegiatan sekolah lapang, di mana pesertanya adalah para petani diharapkan bisa berkelanjutan.

Ia mengatakan, proses berbagi pengetahuan dilanjutkan dengan praktek langsung seleksi benih, pemilihan media semai, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen hingga pemasaran tentu tidak hanya bermanfaaat untuk petani saja tetapi kami juga sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan sehingga saya mengapresiasi sekali kegiatan ini. 
        
Direktur BUMDes Desa Wetana, Mada Ole, yang juga turut hadir dalam kegiatan sekolah lapang mengatakan, dengan kegiatan sekolah lapang hari ini kami medapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman tentang cara bercocok tanam yang baik. 

Bagi kami pengurus BUMDes, kata dia, hal ini sangat penting karena di akhir program Nusatani nantinya pengelolaaan kebun percontohan yang telah dibangun dengan sistim pengairan irigasi tetes sederhana  akan dialih kelola ke BUMDes  sehingga kami merasa sangat senang karena dilibatkan dari jauh-jauh hari.

Ia berharap, jalinan kerja sama antara SurFaid dan BUMDes melalui Program Nusatani terus ditingkatkan terutama hal-hal praktis cara budi daya tanaman, karena saat ini Bumdes sedang mengelola beberapa unit bisnis salah satunya budi daya tanaman bawang merah.

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju
Penulis: Isto GoroEditor: Adi Jaya