Proses transisi ini, kata Akademisi Jonas, terjadi simulkas.
“Proses TV analog akan bersiaran bersamaan dengan TV digital secara perlahan-lahan sambil melakukan proses edukasi. Jadi kegiatan kita ini bagian dari proses edukasi kepada masyarakat sambil pemerintah menyiapkan infrastruktur,” ujarnya.
Menutup materi, Staf Khusus Kemkominfo Bidang Komunikasi Politik, JH Philip Gobang menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta mempercepat transformasi digital.
“Bapak Presiden Jokowi telah memberikan arahan terkait 5 langkah transformasi digital. Pertama, segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet. Kedua, persiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis. Ketiga, percepat integrasi Pusat Data Nasional. Keempat, siapkan regulasi dan skema-skema pendanaan serta pembiayaan. Kelima, siapkan kebutuhan SDM talenta digital,” ungkapnya.
Philip memastikan transformasi TV analog ke digital akan terlayani dengan konektivitas yang stabil.
“Tidak perlu khawatir ketika pemerintah mematikan siaran TV analog karena kita akan tetap menonton siaran TV dengan TV digital. TV digital itu bukan TV streaming, jadi tidak memerlukan biaya kuota internet. Kemudian TV digital tidak seperti TV satelit (parabola) dan bukan TV kabel berlangganan, jadi tidak bayar biaya bulanan,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa siaran TV digital menghasilkan gambar yang bersih atau sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih.
“Akan ada banyak program siaran TV digital yang lebih berkualitas dan bermutu bagi masyarakat,” tutupnya.
Memeriahkan kegiatan itu, MC Daniel Owon-Kikan Nong Goa, Leis Plang Band, dan Teater Tanya.