GardaNTT.id – Uang, meskipun tampak seperti barang yang sederhana, memiliki banyak fitur keamanan yang kompleks untuk menghindari pemalsuan. Salah satu hal yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa uang yang terpapar proses pencucian bisa berisiko terdeteksi sebagai uang palsu oleh alat pemindai uang.
Fenomena ini seringkali menjadi perbincangan, terutama ketika sejumlah orang mendapati uang asli mereka dianggap palsu setelah melalui proses pencucian.
Proses pencucian uang yang tampaknya tidak berbahaya, justru bisa merusak ciri-ciri keamanan yang ada pada uang asli. Uang yang kita gunakan sehari-hari dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang hanya bisa dikenali oleh alat pemindai canggih, seperti detektor uang palsu.
Namun, ketika uang terkena air, detergen, atau bahan kimia lain, beberapa fitur ini bisa rusak atau berubah, mempengaruhi struktur fisik uang dan akhirnya membuatnya terdeteksi sebagai uang palsu oleh alat pemindai.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa mencuci uang dengan sabun memang dapat merusak atau menghilangkan unsur pengaman dalam uang, tetapi dalam jangka waktu yang lama.
“Mencuci uang dengan sabun cuci yang memiliki kandungan bahan kimia memang tidak akan secara langsung merusak atau menghilangkan unsur pengaman dalam uang rupiah,” ujar Ramdan, yang dikutip dari Liputan6.com, Rabu (26/3/2025).
Ciri-ciri uang rupiah asli
- Ciri keaslian uang rupiah kertas tahun emisi 2016 Terdapat benang pengaman yang tertanam di uang kertas, pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
- Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.
- Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
- Terdapat hasil cetak yang terasa kasar jika diraba.
- Terdapat kode tuna netra berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri yang terasa kasar jika diraba.
- Terdapat gambar saling isi (rectoverso) dari logo BI ynag dapat dilihat secara utuh apabila diterawang di cahaya.
- Terdapat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan pada pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
- Terdapat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan dan ornamen pada pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp100.000 dan Rp50.000.
- Terdapat beberapa bagian yang terdeteksi sinar UV.
Ciri keaslian uang rupiah kertas tahun emisi 2022 Terdapat gambar utama, nominal pecahan, benang pengaman, dan tinta yang dapat berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Terasa kasar apabila diraba pada bagian tertentu dan pada kode tuna netra (blind code) Apabila diteraawang, terdapat tanda air (watermark) dan electrotype. Apabila diterawang, terlihat gambar saling isi (rectoverso). Nominal uang kertas rupiah yang tidak memiliki karakteristik di atas dapat disebut sebagai uang palsu.
Cara menjaga nilai uang
Berikut cara menjaga dan merawat uang rupiah kertas:
Tidak melipat uang kertas Tidak mencoret uang kertas Tidak meremas uang kertas Tidak membasahi uang kertas Tidak menstapler uang kertas. Mencuci uang kertas dengan detergen dapat melibatkan tindakan membasahi dan meremas uang kertas.
Penting untuk diingat bahwa uang yang telah rusak karena proses pencucian atau terpapar bahan kimia dapat kehilangan ciri-ciri keamanan yang diperlukan untuk menghindari pemalsuan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak mencuci uang yang terkontaminasi atau kotor. Selalu pastikan untuk menangani uang dengan hati-hati dan jika perlu, gunakan layanan profesional untuk membersihkan uang secara aman.
Jadi, jika Anda ingin memastikan uang Anda tetap dalam kondisi baik dan tidak terdeteksi sebagai palsu, hindarilah pencucian atau perawatan yang dapat merusak elemen-elemen keamanan yang ada pada uang tersebut.