Kilas Balik Riwayat Kesehatan Titiek Puspa Sebelum Wafat

Foto: Almarhum Titiek Puspa.(Pinterest).

GardaNTT. id – Titiek Puspa, penyanyi dan komponis legendaris Indonesia, dikenal tidak hanya karena karya-karyanya yang melegenda tetapi juga karena ketangguhannya dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan sepanjang hidupnya.

Pada tahun 2009, di usia 73 tahun, Titiek Puspa didiagnosis menderita kanker serviks stadium lanjut. Ia mengaku nyaris menyerah karena rasa sakit yang luar biasa. Namun, berkat keyakinan dan doa, ia menemukan harapan baru.

Titiek kemudian menjalani pengobatan di Singapura, termasuk dua bulan kemoterapi di Rumah Sakit Mount Elizabeth. Selain itu, ia melakukan meditasi intensif selama 13 hari yang diyakini membantu proses penyembuhannya. Setelah kembali ke Indonesia, pemeriksaan medis menunjukkan bahwa sel kanker telah hilang, dan ia dinyatakan bebas dari kanker.

Pada penghujung Maret lalu, Titiek Puspa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami pendarahan otak secara mendadak. Kejadian ini terjadi usai dirinya menghadiri sebuah acara televisi, di mana ia tiba-tiba tak sadarkan diri.

Tim medis segera melakukan tindakan darurat, termasuk operasi untuk menangani pecahnya pembuluh darah di otaknya. Menurut keterangan sang manajer, Mia, prosedur operasi tersebut berjalan lancar. Setelah operasi, Titiek dirawat intensif di ruang ICU untuk pemantauan lebih lanjut.

“Eyang sudah menjalani operasi tadi malam. Tadi saya sempat berbicara dengan dokter, katanya operasinya sukses, alhamdulillah. Sekarang kita tinggal menunggu reaksinya besok. Eyang butuh istirahat dulu,” ujar Mia, yang dikutip dari Detikhealth.com, Jumat (11/4/2025).

Sebelum mengalami pendarahan otak, Titiek Puspa juga pernah berjuang melawan kanker serviks. Penyakit ini didiagnosis pada akhir tahun 2009 ketika usianya menginjak 72 tahun. Untuk pengobatan, ia sempat menjalani perawatan di Singapura selama beberapa waktu hingga akhirnya dinyatakan sembuh.

Meski sempat mengalami kondisi yang cukup serius, Titiek Puspa akhirnya dinyatakan sembuh beberapa bulan setelah menjalani pengobatan. Ia menyebut bahwa meditasi yang rutin ia lakukan menjadi salah satu faktor penting dalam proses pemulihannya. Aktivitas tersebut memberinya ketenangan yang luar biasa.

“Ketika saya berada di Singapura, kondisinya sudah memasuki stadium 2 dan 3. Tapi saya mengikuti anjuran dokter dan juga mendapat dorongan batin untuk kembali ke Indonesia. Setelah itu, saya mulai bermeditasi, dan perlahan rasa sakitnya menghilang,” ungkap Titiek dalam sebuah wawancara tahun 2010.

Ia melanjutkan pengobatan ke Singapura, dan setelah menjalani pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa ia telah terbebas dari kanker.

Menyoal Perdarahan Otak

Perdarahan otak merupakan salah satu jenis stroke. Dikutip dari WebMD, kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak melemah atau tiba-tiba pecah. Ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

Perdarahan otak dipicu oleh berbagai faktor, seperti trauma kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma, dan kelainan darah. Beberapa faktor lain seperti penyakit liver, tumor otak, dan kelainan darah juga dapat memicu masalah ini.

Adapun berikut ini sederet gejala umum perdarahan otak:

  • Kesulitan menulis atau membaca
  • Kehilangan keterampilan motorik halus (seperti tidak dapat mengikat tali sepatu atau memutar gagang pintu)
  • Tangan gemetar
  • Merasa pusing
  • Kehilangan keseimbangan
  • Indra perasa tidak normal
  • Kehilangan kesadaran (pingsan)
  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba
  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
  • Kelemahan pada lengan atau kaki
  • Mual atau muntah
  • Kewaspadaan menurun; kelesuan
  • Perubahan penglihatan (seperti penglihatan ganda)
  • Kelopak mata terkulai
  • Leher kaku
  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung tidak normal
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
  • Kesulitan menelan

Perjalanan hidup Titiek Puspa menunjukkan ketangguhan dan semangat juang yang luar biasa. Meskipun menghadapi berbagai penyakit serius, ia terus berusaha dan tidak menyerah, meninggalkan warisan inspiratif bagi banyak orang.

Desa Haju Desa Haju