GardaNTT.id – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tengah melakukan penyelidikan intensif terkait kasus tawuran yang berulang di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Insiden tawuran yang melibatkan kelompok pemuda ini mencuri perhatian masyarakat, terutama karena diduga adanya provokator yang memicu kerusuhan tersebut.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap siapa pihak-pihak yang terlibat dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Sangat disayangkan ya insiden ini karena sudah terjadi berulang kali. Ini sudah kejadian yang ketiga. Kami menduga ada provokator yang sengaja memicu bentrokan antarwarga,” kata Susatyo, yang dikutip dari Antaranews.com, Senin (7/4/2025).
Susatyo menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi pada malam sebelumnya dipicu oleh provokasi dari sekelompok pemuda yang menembakkan petasan ke arah warga yang sedang memancing di Kali Jalan Sekolah.
Berdasarkan laporan di lapangan, tawuran tersebut melibatkan warga gabungan dari RW 01, 02, dan 03 yang menyerang warga RW 08.
Tidak terima dengan provokasi tersebut, warga RW 08 membalas serangan, yang akhirnya menyebabkan bentrokan meluas hingga ke Jalan Alaydrus, RW 02. Mendapat laporan, pihak kepolisian segera bergerak cepat.
Susatyo menambahkan bahwa pihaknya segera mengerahkan personel yang sedang piket ke lokasi pada pukul 17.40 WIB.
“Pukul 17.40 WIB, piket fungsi Polsek Metro Gambir bersama Pokdar Kamtibmas tiba di lokasi. Sepuluh menit kemudian, Tim Presisi Polres Metro Jakarta Pusat juga datang. Tawuran berhasil dilerai pada pukul 17.55 WIB,” jelasnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, Susatyo mengungkapkan bahwa dua pemuda mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam dan pecahan kaca.
Korban pertama, yang berinisial ASR (16), mengalami luka sobek di bagian pinggang belakang akibat sabetan senjata tajam. Sementara itu, korban kedua, PB (24), menderita luka di punggung, leher, dan kaki akibat pecahan kaca.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi seorang pemuda berinisial B, yang diduga kuat menjadi pemicu bentrokan tersebut. B, bersama dengan kakaknya yang berinisial A, diketahui sering memprovokasi warga dengan petasan kembang api.
A juga terungkap baru saja bebas dari penjara pada tahun 2024 setelah menjalani hukuman terkait kasus narkoba.
“Kami akan terus mendalami kasus ini. Jika terbukti ada pelaku yang sengaja memicu tawuran, kami tidak akan ragu mengambil tindakan tegas,” tegas Susatyo.
Hingga Sabtu malam (5/4), aparat kepolisian masih berada di lokasi untuk mencegah terjadinya bentrokan lanjutan. Susatyo mengimbau kepada warga agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda adanya tawuran.
Penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, terkait tawuran yang berulang di Gambir menunjukkan komitmen polisi untuk menindak tegas setiap bentuk kekerasan yang meresahkan masyarakat.
Dugaan adanya provokator yang menggerakkan tawuran ini menjadi fokus utama dalam penyelidikan, dan kepolisian bertekad untuk mengungkap siapa saja yang terlibat serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan situasi di Gambir dapat kembali aman dan kondusif.