Kunker Kemenkes di Manggarai Timur Diancam Demo, Polda NTT Diminta Tuntaskan Dugaan Korupsi Alkes RSP Watunggong

MANGGARAI TIMUR – Sejumlah aktivis di Manggarai Timur mengancam akan turun ke jalan saat Kunjungan kerja (kunker) Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) ke wilayah itu.

Rencana aksi itu buntut dari ketidakjelasan dalam penanganan perkara dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Pratama Watunggong.

Mereka mendesak agar Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) segera menuntaskan kasus dugaan korupsi yang sudah lama mengedap.

Aksi demonstrasi ini rencananya akan berlangsung pada hari yang sama dengan kunker Kemenkes RI yakni Jumat 31 Januari 2025.

Aktivis menilai bahwa penyelesaian kasus yang telah lama bergulir ini sangat penting, mengingat dampaknya terhadap pelayanan kesehatan di RS Watunggong, yang merupakan salah satu rumah sakit utama di Kabupaten Manggarai Timur.

“Kasus dugaan korupsi pengadaan alkes di RS Watunggong sudah berlangsung lama, namun hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak berwajib. Kami mendesak Polda NTT untuk segera menuntaskan kasus ini agar tidak ada lagi penyalahgunaan anggaran yang merugikan masyarakat, terutama di sektor kesehatan,” ungkap Firman Jaya selaku Jendral Lapangan dalam aksi tersebut.

Selain itu, Firman juga menuntut agar Kemenkes RI segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan terkait isu kelangkaan obat-obatan yang terjadi di RSUD BORONG dan beberapa Puskesmas.

Kedua, tingginya angka kematian ibu dan anak, tenaga kesehatan yang upahnya masih jauh dari kata sejahtera sementara Beben kerja mereka sangat tinggi.

Kapolda NTT, melalui Kapolres Matim, AKBP Suryanto kepada Wartawan mengakui bahwa pihaknya akan mengamankan kedatangan tim dari Kemenkes besok.

Suryanto menyebut pihaknya juga siap mengamankan aksi demontrasi yang akan berlangsung saat kedatangan tim Kemenkes RI.

Kunker Kemenkes RI di Matim dijadwalkan akan meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit klas C RSUD Borong.

Desa Haju