GardaNTT. id – Wilayah Manggarai, yang terletak di bagian barat Pulau Flores, saat ini tengah memasuki masa musim pancaroba, sebuah periode transisi antara musim kemarau dan musim hujan. Selama musim ini, cuaca di Manggarai diprediksi akan mengalami perubahan yang cukup signifikan, dengan potensi mendung dan hujan ringan yang lebih sering terjadi.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini dapat berlangsung hingga beberapa pekan ke depan, seiring dengan peralihan musim yang sedang berlangsung. Masyarakat di wilayah Manggarai diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup cepat, terutama dalam menghadapi potensi hujan ringan yang bisa turun secara tiba-tiba.
Informasi ini berdasarkan perkiraan dari BMKG yang disampaikan melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El-Tari Kupang dan dibagikan oleh Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai melalui grup WhatsApp info BMKG Manggarai, yang dikutip dari Poskupang.com, Senin (7/4/2025).
Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Ruteng, Decky Irmawan, melalui Forecaster in Duty, Deryl Febrian Bale Doto, menyampaikan hal ini kepada POS-KUPANG.COM pada Senin, 7 April 2025.
Deryl menjelaskan bahwa cuaca dalam 24 jam terakhir umumnya berawan, dengan hujan ringan yang terjadi pada sore hari. Suhu udara berkisar antara 16,6°C hingga 26°C, dengan kelembapan udara antara 65% hingga 100%. Angin umumnya bertiup dari arah Selatan-Barat dengan kecepatan 2 hingga 15 km/jam.
Ia juga menjelaskan bahwa perubahan cuaca ini disebabkan oleh masuknya wilayah Manggarai ke dalam masa pancaroba. Suhu permukaan laut di wilayah Manggarai berkisar antara 28°C hingga 31°C, yang memungkinkan terjadinya penguapan yang tinggi. Massa udara basah terkonsentrasi hingga lapisan ketinggian 500 mb (5890 m).
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk mengingatkan warga agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama masa pancaroba, seperti hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan peningkatan kecepatan angin dalam waktu singkat pada 9 April 2025.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kemudahan terbakar di sebagian kecil wilayah Kecamatan Reok Barat dan Reok, serta beberapa wilayah lain yang juga memiliki potensi kebakaran.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi terhadap potensi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi cuaca, seperti yang tercantum dalam informasi peringatan dini. Diharapkan agar warga dapat memanfaatkan informasi cuaca ini untuk meningkatkan pemahaman serta kepedulian dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana, seperti kekeringan.
Musim pancaroba memang kerap membawa tantangan tersendiri, namun dengan kewaspadaan yang tinggi dan persiapan yang matang, masyarakat Manggarai diharapkan dapat menghadapi perubahan cuaca ini dengan lebih aman dan nyaman.