LABUAN BAJO, GARDANTT.ID – Uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus yang baru ditahbiskan pada 1 November 2024 tepatnya di Gereja Santu Petrus, memimpin langsung ibadah pontifikal di Katedral Keuskupan Labuan Bajo.
Ibadah ini dihadiri oleh ribuan umat katolik keuskupan Labuan Bajo. Para umat sangat antusias karena misa ini dipimpin langsung oleh uskup pertama Labuan Bajo.
“Yesus datang bukan memerintah namun untuk melayani. Keselamatan adalah proses berkelanjutan nyata. Kita dipanggil untuk berproses bersama Tuhan untuk memperbaharui dunia kita.” demikian Inti kotbah Mgr. Maksimus Regus.
Uskup pertama Labuan Bajo ini berpesan agar umat yang baik dengan melibatkan diri dalam pelayanan gereja.
Ia juga menyampaikan doa serta kerja sama para rohaniwan, umat, pekerja sosial dan budaya, pelaku pariwisata, pegiat kemanusiaan ekologis, pegiat pendidikan, pengabdi kesehatan, dan pemerintah untuk bersama membangun Keuskupan Labuan Bajo.
Lebih jauh Mgr. Maksimus Regus mengatakan, Keuskupan ini menjawab kebutuhan pastoral memperkuat persekutuan, serta menjadi mercusuar dan harapan iman bagi semua yang datang ke wilayah itu.
“Kita sebagai umat menjadi pintu gerbang dunia yang memadukan budaya, iman dan beragam masyarakat dalam satu persimpangan spiritual. Semoga dengan adanya keuskupan baru di Labuan Bajo, para umat dapat lebih berpartisipasi aktif dalam pelayanan gereja, agar dapat membangun keuskupan bersama menjadi lebih maju.” ungkapnya.
Umat yang mengikuti ibadat ini mengaku kesan dengan momen bersejarah itu. “Ini merupakan salah satu momen bersejarah dan berharga bagi umat katolik khusunya umat katolik yang berada di Labuan Bajo, karena ini merupakan kali pertama Labuan Bajo dijadikan sebagai keuskupan baru apalagi ibadah ini dipimpin langsung oleh uskup terpilih Mgr. Maksimus Regus.” ujar umat yang bernama Wulan.
Ibadah pontifikal ini berjalan dengan lancar berkat adanya bantuan dari panitia THS -THM, OMK, serta jajaran Kepolisian Manggarai Barat yang turut serta menggambil bagian dalam menyukseskan ibadah ini.***
Kontributor: Viviyane Isabella D. Ndok