Kupang, GardaNTT.id-Pemuda asal Sumba dan Alor diminta jangan terpengaruh infomasi provokasi yang beredar luas di group WhatsApp dan Facebook yang hingga sampai hari ini (18/10) masih terus bergulir.
“Anak Sumba dan Alor diminta untuk lebih waspada terhadap segala bentuk provokasi negatif yang berpotensi mengganggu ketenangan dan ketertiban di kota Kupang. Anak Sumba dan anak Alor baik- baik saja,” ungkap Melkianus Hadi selaku Pemuda Sumba dan Aphe selaku Pemuda Alor yang ada di kota Kupang. Selasa (18/10).
Mengenai kasus penganiyaan yang di lakukan oleh oknum berinisial OUT di Gang Merkurius, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang yang sempat viral sejak kemarin, kata kedua pemuda asal Sumba dan Alor ini, bukan merupakan masalah antar suku, diminta anak Sumba dan Alor untuk tidak mudah percaya atas informasi provokasi yang sudah beredar di group WhatsApp dan Facebook.
Menurut kedua pemuda ini, kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Kupang Kota oleh Alisia Graseida Tande mahasiswi yang tinggal di jalan RA. Kartini II gang IV, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Waka Polresta Kupang Kota AKBP Aldinan Manurung kepada awak media di Mapolresta Kupang Kota, pada Sabtu (15/10/2022) mengatakan, berhasil mengamankan seorang mahasiswa berinisial OUT (19) yang menjadi tersangka dalam kasus ini.
Kemudian Aldinan menjelaskan, kejadian bermula saat OUT yang merupakan tersangka mendatangi sebuah Kos-kosan dari seorang teman wanitanya di Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang pada Kamis kemarin. Setelah tiba di kos tersebut, terjadilah perselisihan karena di kos itu merupakan kos wanita dan tidak diizinkan lelaki memasuk.
Setelah itu, lanjut Aldinan, tersangka OUT kembali ke tempat kosnya yang tidak jauh dari lokasi itu. Namun, saat itu dirinya didatangi teman wanitanya bersama dengan saudara lelakinya.
“Saat itu pun terjadi percecokan, sehingga saudara lelaki si wanita tersebut langsung melakukan pemukulan terhadap OUT tepat di pelipis mata kirinya,” ungkap AKBP Aldinan.
Setelah OUT sadar bahwa sudah ada luka dibagian pelipisnya, ia pun langsung bergegas mengambil parang dan mengejar teman wanitanya itu menggunakan sepeda motor.
Sesampai di depan Lapas, tersangka OUT langsung melakukan penganiayaan terhadap saudara laki-laki dari teman perempuannya itu menggunakan parang.
“Saat lihat sudah ada luka, tersangka buang parang dan melarikan diri ke rumah salah satu keluarganya,” kata Aldinan.
“Sementara kondisi korban yang berinisial L sementara di rawat rumah sakit dan belum bisa di mintai keterangan,” ujarnya.
Menurut dia, pihak kepolisian Polres Kupang kota langsung melakukan interogasi dan pelaku berhasil di ringkus.
Ia juga menegaskan, kasus itu merupakan murni kasus pribadi dan tidak terkait dengan kelompok atau suku tertentu.
“Informasi yang beredar bahwa ini perseteruan antara dua kelompok atau suku, itu tidak ada sama sekali ya. Ini murni pribadi.” tutupnya.