Serangan OPM di Yahukimo: 1 Guru Tewas dan 6 Warga Luka, TNI Berikan Penjelasan

foto: TNI bersama warga mengevakuasi korban guru yang tewas di tembak oleh OPM di Yahukimo, Papua. (tangkap layar/ Viany Sanima).

GardaNTT.id – TNI memberikan klarifikasi terkait serangan yang dilakukan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Yahukimo, Papua. Dalam insiden yang terjadi pada hari Minggu, 23 Maret 2025, serangan tersebut menyebabkan satu guru tewas dan enam warga lainnya mengalami luka-luka.

Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan, menyatakan bahwa beberapa guru menjadi korban setelah lokasi tempat mereka mengajar dibakar oleh OPM pada Jumat (21/3) sekitar pukul 17.00 WIT. Peristiwa ini menimbulkan rasa ketakutan di kalangan warga setempat, terutama di kalangan tenaga pendidik dan siswa.

“Korban sebanyak 7 orang, yang diketahui salah satunya bernama ibu Rosalina usia 30 tahun, ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan,” kata Gustiawan, yang dikutip dari detik.com, Senin (24/3/2025).

“Sementara itu 3 orang lainnya mengalami luka berat yaitu Bapak Vidi, Bapak Cosmas dan Ibu Tari dan 3 orang luka ringan yaitu Ibu Vanti, Ibu Paskalia dan Ibu Irmawati,” tambahnya.

“Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman,” ujar Lucky Avianto.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan pencarian terhadap para pelaku dan meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan untuk mencegah terjadinya insiden serupa. Lucky mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas yang mencurigakan untuk menjaga keamanan bersama.

Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengungkapkan bahwa aksi teror OPM menyebabkan 6 guru dan tenaga kesehatan tewas. Dalam keterangannya, Candra menyebutkan bahwa para korban meninggal dunia saat OPM membakar sekolah.

Serangan ini tentu menambah ketakutan di kalangan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan para siswa. Insiden tersebut menciptakan suasana yang mencekam, mengingat bahwa sekolah merupakan tempat yang seharusnya aman bagi para pelajar.

Namun, dengan kejadian ini, rasa aman tersebut terganggu. Banyak pihak berharap agar pemerintah dan aparat keamanan dapat segera menuntaskan masalah ini dengan cara yang tepat, guna memastikan keselamatan masyarakat di Papua.

Sementara itu, pihak berwenang di Papua berkomitmen untuk memperketat keamanan dan melanjutkan operasi untuk menumpas kelompok OPM. Peningkatan patroli dan pengawasan di wilayah-wilayah rawan diharapkan dapat mencegah ancaman lebih lanjut terhadap masyarakat sipil.

Desa Haju