Tips Dokter untuk Mencegah Dehidrasi Selama Puasa Ramadhan, Simak Selengkapnya Disini!

ilustrasi gambar buka puasa (sahabat Pegadaian)

GARDANTT.id – Bulan Ramadhan seringkali menjadi tantangan bagi pekerja, karena mereka harus menyeimbangkan antara menjalankan ibadah puasa, menjaga produktivitas di tempat kerja, dan mengelola energi agar tetap fokus dan bugar sepanjang hari.

Masalah yang sering terjadi selama menjalankan puasa yaitu dehidrasi seringkali terjadi pada orang yang menjalankan puasa Ramadhan, terutama ketika asupan cairan tidak mencukupi antara waktu berbuka dan sahur, yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan konsentrasi selama beraktivitas di siang hari.

Dokter Nadia Alaydrus, Master of Anti-Aging and Aesthetic Medicine mengingatkan bahwa kurangnya asupan cairan selama puasa dapat berdampak pada kesehatan dan kinerja tubuh.

“Gejala yang paling sering muncul adalah sulit berkonsentrasi, tubuh terasa lemas, dan wajah terlihat sayu,” ujar Nadia. Dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/2/2025).

Dampak dehidrasi saat puasa dapat sangat mempengaruhi kesehatan, menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, mulut kering, dan penurunan konsentrasi, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi produktivitas selama bulan Ramadhan.

“Jika dehidrasi sudah parah, seseorang bisa sampai tidak mampu melakukan aktivitas apa pun. Dalam kondisi ini, dibutuhkan penanganan medis segera,” jelas Nadia.

Selain itu, dehidrasi juga berdampak pada kondisi kesehatan secara keseluruhan. “Tubuh kita sebagian besar terdiri dari air. Jika kekurangan cairan, daya tahan tubuh bisa menurun,” jelasnya.

Tips Dokter untuk Mencegah Dehidrasi Saat Puasa

Agar tetap sehat selama Ramadhan, dokter Nadia menyarankan beberapa cara untuk menjaga dehidrasi tubuh saat puasa:

  1. Penuhi kebutuhan cairan Pastikan mengonsumsi 6 hingga 12 gelas air mineral setiap hari. Pembagiannya bisa dilakukan saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
  2. Hindari minuman berkafein dan manis Minuman berkafein seperti kopi dan teh serta minuman manis bersifat diuretik, yang dapat meningkatkan produksi urine dan mempercepat dehidrasi.
  3. Konsumsi buah dan sayur yang kaya air Pilih buah dan sayur seperti semangka, mentimun, jeruk, dan selada yang memiliki kandungan air tinggi untuk membantu tubuh tetap terhidrasi.
  4. Istirahat yang cukup Kurang tidur dapat memperburuk efek dehidrasi. Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup agar tubuh tetap segar dan bertenaga.
  5. Kurangi aktivitas fisik berlebihan Jika memungkinkan, kurangi aktivitas fisik yang berat, terutama di siang hari, untuk menghindari kehilangan cairan berlebih akibat keringat.
  6. Kenali tanda-tanda dehidrasi Jika mulai merasakan tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, mulut kering, urine berwarna gelap, atau tubuh terasa lemah, segera ambil tindakan yang tepat, seperti meningkatkan asupan cairan saat berbuka dan sahur.

Dokter Nadia juga mengingatkan bahwa kebutuhan cairan setiap orang bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan asupan air dengan tingkat aktivitas dan kondisi tubuh individu.

Menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadhan sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Dengan mengatur asupan cairan yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari aktivitas yang berlebihan, tubuh dapat tetap terhidrasi dengan baik.

Hal ini tidak hanya membantu menjaga energi dan konsentrasi, tetapi juga memastikan ibadah puasa berjalan dengan lancar tanpa gangguan kesehatan.

Desa Haju