Titiek Puspa Meninggal, Dunia Musik Indonesia Berduka

Foto: Almarhum Titiek Puspa.(Pinterest).

GardaNTT. id – Dunia musik Indonesia berduka atas kepergian Titiek Puspa, penyanyi dan komponis legendaris yang meninggal dunia pada usia 87 tahun. Ia dikenal sebagai salah satu ikon musik Indonesia dengan kontribusi yang luar biasa sepanjang kariernya.​

Penyanyi legendaris Titiek Puspa wafat pada Kamis (10/4) setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh sang manajer, Mia, melalui sambungan telepon. “Iya, sekitar 15 menit yang lalu,” ujar Mia, yang dikutip dari Detikhealth.com, Jumat (11/4/2025).

Sebelum berpulang, Titiek sempat dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami perdarahan otak. Kondisi tersebut terjadi saat dirinya sedang menjalani proses syuting untuk sebuah acara televisi.

Setelah tiba di rumah sakit, tim medis segera melakukan pemeriksaan dan mendeteksi adanya perdarahan di bagian kiri otaknya.

Perdarahan otak sendiri merupakan salah satu jenis stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

Pendarahan otak bisa dipicu oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab yang paling sering terjadi antara lain:

  • Cedera kepala. Pada individu berusia di bawah 50 tahun, trauma atau benturan di kepala menjadi pemicu utama terjadinya pendarahan otak.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Jika tidak dikendalikan, tekanan darah tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rapuh. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab pendarahan otak yang sebenarnya bisa dicegah.
  • Aneurisma. Ketika dinding pembuluh darah mengalami pelemahan, bisa terbentuk benjolan atau pembengkakan yang disebut aneurisma. Jika pecah, aneurisma dapat menyebabkan perdarahan di dalam otak dan mengakibatkan stroke.

Kepergian Titiek Puspa meninggalkan luka bagi banyak pihak. Inul Daratista mengenangnya sebagai sosok yang cantik dan selalu tersenyum. Ia merasa beruntung dapat mendampingi Titiek Puspa di rumah sakit hingga akhir hayatnya. ​

Meskipun telah tiada, karya-karya Titiek Puspa akan terus dikenang dan menginspirasi generasi penerus. Ia akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia.

Desa Haju