Benarkah Kopi Bisa Tingkatkan Risiko Darah Tinggi? Begini Penjelasan Dokter

gambar minuman kopi. (pixabay)

GardaNTT. id – Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan banyak orang. Minuman ini tidak hanya dikenal dengan kemampuannya untuk menyegarkan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang terkadang membuat kita bertanya-tanya, apakah kopi juga memiliki efek samping yang merugikan, seperti meningkatkan tekanan darah?

Banyak yang berpendapat bahwa kopi dapat menyebabkan hipertensi, namun apakah klaim ini benar? Mari kita simak fakta-fakta yang ada.

Salah satu saran yang diberikan adalah untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jahat dalam jumlah berlebihan. Makanan-makanan ini biasanya berasal dari hidangan yang digoreng.

Menurut dr. Dina Nilasari, Ph.D, Sp.PD, KGH, seorang spesialis penyakit dalam yang berfokus pada ginjal dan hipertensi, pola makan yang sehat sebaiknya menghindari konsumsi lemak jenuh, seperti yang terdapat pada makanan gorengan dan daging berlemak.

“Eggak semua lemak jahat jadi kita sebut saturated fat di gorengan, lemak dari daging itu semua ada. Diharapkan lemak baik. Memang kalau mau healthy lifestyle kita harus hindari yang goreng-gorengan,” katanya, yang dikutip dari tvonenews.com, Sabtu (12/4/2025).

Ia menekankan bahwa gaya hidup sehat sebaiknya melibatkan pengurangan konsumsi makanan yang digoreng. Selain itu, penting untuk menghindari konsumsi garam berlebih, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Dina menjelaskan bahwa makanan yang mengandung banyak garam dapat membuat tubuh menyerap lebih banyak cairan, yang pada akhirnya meningkatkan volume darah di pembuluh darah. Kondisi ini dapat memengaruhi elastisitas pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Bagi para penggemar kopi, perlu diketahui bahwa kandungan kafein dalam kopi juga dapat memengaruhi tekanan darah.

Dina menjelaskan bahwa dampak kafein tergantung pada jumlah yang dikonsumsi serta faktor genetik individu yang mempengaruhi cara tubuh memetabolisme zat tersebut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi yang kesulitan mengendalikan tekanan darahnya, Dina menyarankan untuk menghindari kafein, terutama bagi mereka yang sudah mengonsumsi lima jenis obat antihipertensi.

Namun, bagi penderita hipertensi dengan tekanan darah yang terkontrol, konsumsi kopi dalam jumlah wajar masih diperbolehkan. Dina juga mengingatkan agar mereka tidak langsung memeriksa tekanan darah setelah minum kopi, karena efek peningkatan tekanan darah akibat kafein bersifat sementara. Disarankan untuk menunggu sekitar satu jam sebelum mengukur tekanan darah agar hasilnya lebih akurat.

Secara keseluruhan, kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara pada beberapa orang, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan kafein. Namun, bagi kebanyakan orang, efek ini tidak berlangsung lama dan tidak berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi jangka panjang. Mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat tidak hanya aman bagi sebagian besar orang, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang positif, seperti melindungi kesehatan jantung.

Namun, bagi individu yang sudah memiliki hipertensi atau kondisi jantung tertentu, sebaiknya berhati-hati dan mengontrol asupan kafein. Penting untuk selalu memperhatikan bagaimana tubuh merespons konsumsi kopi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran terkait efek kopi pada tekanan darah.

Desa Haju